PENTAS.TV – BANDUNG, Menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada merupakan cita-cita agung pemerintah era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia 2024-2029, Prabowo Subianto.
Tidak heran, lembaga-lembaga negara, termasuk korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), punya kiat agar hasrat besar Presiden Republik Indonesia kedelapan itu tercapai.
Lalu, seperti apa kiat Perum Bulog memperkuat stabilitas dan ketahanan pangan, baik stok maupun harga, sehingga target swasembada pangan bisa tercapai?
Melansir bulog.co.id, Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perum Bulog, mengungkapkan, sebagai korporasi Merah Putih, pihaknya mengemban amanat dan mandat pemerintah secara langsung memperkokoh stabilitas dan ketahanan pangan nasional.
“Ada beberapa program strategis yang kami siapkan dan implementasikan,” tandas Ahmad Rizal Ramdhani.
Yakni, tuturnya, melakukan pengadaan sekaligus mengelola stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), utamanya komoditas beras sehingga seluruh pasokan terdistribusikan secara optimal dan tepat sasaran.
Lalu, agar harga jual pangan, khususnya beras terkendali, lanjut dia, pihaknya juga menerapkan pola intervensi pasar. Caranya, tutur dia, menggulirkan agenda Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Trik berikutnya, sambung Ahmad Rizal Ramdhani, aktif menyukseskan dan melancarkan program sosial, berupa Bantuan Pangan Beras.
Agar kualitas beras tidak berkurang dan layak konsumsi, Ahmad Rizal Ramdhani membeberkan, pihaknya juga terus berinovasi melalui memodernisasi sistem logistik.
Di antaranya, optimalisasi perkembangan teknologi digital sebagai penyempurnaan supply chain.
Selain itu, kata dia, juga memanfaatkan dana pemerintah bernilai masif, yakni Rp5 triliun, untuk menambah kapasitas melalui pembangunan 100 gudang penyimpanan di seluruh wilayah Nusantara.
Agar stok berlimpah dan kesejahteraan para petani menjadi lebih baik, Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan, pihaknya menggencarkan aktivitas penyerapan sekaligus mengimplementasikan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gabah Kering Panen (GKP) pada level Rp6.500 per kilo gram
Kiat lain agar swasembada pangan terealisasi, ungkap dia, pihaknya juga berkomitmen untuk merealisasikan agenda Cetak Sawah Baru berluas lahan 480 ribu hektare melalui kolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
Yang tidak kalah penting, tuturnya, agar tidak terjadi kecurangan dalam sistem pendistribusian dan pengelolaan pangan, pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak.
“Antara lain, sesama BUMN pangan, TNI-Polri (Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Republik Indonesia), dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kota-kabupaten,” urainya.
Dalam sinergi tersebut, yang juga untuk memperluas titik pendistribusian sehingga lebih tepat sasaran, imbuh dia, pihaknya pun melibatkan kalangan petani, para pelaku Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), termasuk koperasi. (win/*)