PENTAS.TV – BANDUNG, Sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sangat berkepentingan untuk merealisasikan target agung pemerintah, yakni terciptanya stabilitas dan ketahanan pangan, baik stok maupun harga jualnya.
Mengacu pada hal itu, hingga kini, Perum Bulog aktif dan giat menerapkan berbagai cara.
Di antaranya, menggulirkan agenda beras, yang bandrol harga jualnya sesuai Harga Eceran Tertinggi HET, Rp12.500 per kilo gram, yakni Program Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Agenda ini sebagai upaya kami untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga pangan, khususnya komoditas beras,” tandas Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perum Bulog, dalam keterangannya.
Agar penyaluran dan pendistribusian Beras SPHP lebih masif serta terakselerasi, Ahmad Rizal Ramdhani menginformasikan, pihaknya tidak hanya mengandalkan pedagang atau pengecer beras pasar tradisional.
Akan tetapi, ungkapnya, pihaknya pun melibatkan beberapa pihak, termasuk pelaku ritel atau pasar moderen.
Selain Beras SPHP, lanjut dia, pihaknya juga mengeksekusi program sosial pemerintah yang berkaitan dengan pangan. Yaitu, sebutnya, Bantuan Pangan Beras.
Demi keamanan sehingga pendistribusian Beras SPHP dan Bantuan Pangan Beras tepat sasaran, Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, pihaknya tidak segan bertindak tegas kepada mereka yang berbuat curang.
Karena itu, ujar dia, pihaknya bersinergi dengan aparat keamanan dan penegak hukum, yakni Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Republik Indonesia (TNI-Polri).
Bagaimana realisasi perkembangan kedua program itu?
Mengacu pada data terbaru yang dirilis Perum Bulog, realisasi volume penyaluran Beras SPHP yakni 521.564 ton. Sedangkan realisasi Program Bantuan Pangan berjumlah 364.247 ton.
Tentang pengadaan dan penyerapan beras atau Gabah Kering Panen GKP setara beras, posisi terbaru berdasarkan data Perum Bulog, yakni bervolume 3.155.238 ton. (win /*)