PENTAS.TV – BANDUNG, Beberapa waktu lalu, dua korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengikat kerja sama apik. Mereka yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero).
Keduanya sepakat untuk menciptakan The Green & Clean Energy Transportation. Caranya, menggarap proyek elektrifikasi transportasi publik berbasis kereta alias elektrifikasi kereta.
Hebatnya, kolaborasi tersebut tidak mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, sinergi itu bersifat Business to Business alias B to B.
Lalu, implementasi elektrifikasi kereta tersebut mencakup rute mana saja?
Bersama Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) daan PT PLN (Persero), terungkap, rencananya, ada tiga rute dalam proyek elektrifikasi kereta, yang termasuk dalam prioritas Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2025-2030 tersebut.
Ketiga rute itu berlokasi di luar wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), yakni Jabar dan Jateng.
Dalam keterangannya, Raden Agus Dwinanto Budiadji, Executive Vice President (EVP) of Corporate Secretary PT KAI (Persero), mengemukakan, rute berjarak tempuh sekitar 40 kilo meter yang menjadi Master Plan pada RIPNas itu yakni Cicalengka-Padalarang.
“Hingga kini, pelayanan rute Cicalengka-Padalarang oleh Commuter Line Bandung Raya,” tandas Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Dia mengungkapkan, proyek transportasi publik berbasis kereta berkonsep elektrik rute Cicalengka-Padalarang itu, targetnya, tuntas pada 2027.
Raden Agus Dwinanto Budiadji menambahkan, selain Cicalengka-Padalarang, bersama PT PLN (Persero) dan DJKA Kemenhub, pihaknya pun merencanakan proyek elektrifikasi lainnya di Jabar dan Jateng.
Di Tatar Pasundan, beber dia, rute tersebut adalah Cikampek-Cikarang. Sedangkan di Jateng, lanjutnya, yakni rute Semarang – Batang – Pekalongan menuju Demak.
Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, rute Cikampek-Cikarang, dan berlanjut sampai Jateng, bahkan Jatim, merupakan pasar dan wilayah potensial.
Dia berpendapat, ada faktor yang menyebabkan terbukanya potensi rute Cikarang-Cikampek dan Semarang – Batang – Pekalongan menuju Demak bagi pengembangan elektrifikasi kereta.
“Pola perjalanan kalangan pekerja di Jateng yang dinamis,” imbuhnya.
Aktivasi kereta berbasis elektrifikasi di Jateng itu, sambung Raden Agus Dwinanto Budiadji, bisa melayani dan mengakomodir kebutuhan transportasi publik yang lebih nyaman, cepat, efisien, tepat waktu, dan ramah lingkungan.
Tiga Rute Rencana Elektrifikasi Kereta di Jabar dan Jateng
- Jabar
- KRL Baru:Padalarang-Cicalengka
- Cikarang-Cikampek
- Jateng
-Demak-Semarang-Batang-Pekalongan (Jateng). (win/*)














