PENTAS.TV – BANDUNG, Bagi setiap korporasi, terutama yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menorehkan performa apik dan gemilang merupakan sebuah keniscayaan. Itu pun berlaku bagi korporasi Merah Putih sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
Apa buktinya?
Hingga tutup periode September 2025, PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) meraup revenue alias penghasilan secara konsolidasi bernilai mewah. Yakni, bernominal Rp109,6 triliun.
Hingga periode tersebut, PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) juga mencatat perolehan laba kotor Rp54,4 triliun, bertambah 49 persen secara tahunan.
Sedangkan laba bersihnya, bertambah 14,4 persen secara tahunan sehingga posisinya menjadi Rp 15,8 triliun.
“Kami juga membukukan Normalized Net Income bernilai Rp16,7 triliun, bertambah 15,2 persen secara margin,” tandas Dian Siswarini, Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero), dalam keterangannya.
Dian Siswarini mengklaim bahwa bergeliatnya performa tersebut membuktikan bahwa korporasi pelat merah berkatagori industri strategis itu berhasil beradaptasi dan menjawab beragam tantangan serta dinamika global.
Pencapaian itu juga, sambungnya, menjadi bukti bahwa pihaknya menggulirkan proses transformasi secara konsisten dan optimal.
Kinerja apik hingga triwulan III 2025 tersebut, lanjutnya, juga berkat mengoptimalkan segmen-segmen strategis, semisal konektivitas berbasis fiber dan daya center, yang termasuk fokus utama jajarannya serta fondasi digital economy Indonesia pada masa mendatang.
Agar fokus itu lebih menuai hasil sempurna sehingga berdampak positif bagi masyarakat , Dian Siswarini mengungkapkan, pihaknya melanjutkan program The Unlocking Value.
Caranya, beber dia, memisahkan sebagian program bisnis denhan Aset Wholesales Fiber Connectivity kepada jaringan anak usahanya, yaitu PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF).
Bagaimana dengan performa segmen konsumer, yang mencakup Mobile and Fixed Broadband, yang ditangani anak usaha lainnya, PT Telkomsel Tbk?
Dian Siswarini mengumumkan, pada triwulan III 2025, PT Telkomsel Tbk, yang melayani 157,6 juta pelanggan seluler dan 10,3 juta pelanggan IndiHome, meraup income bernilai Rp81,4 triliun.
Angka itu, terangnya, berkat bertambahnya rasio Average Revenue Per User (APRU) sebesar 5,2 persen apabila perbandingannya triwulan sebelumnya.
Dian Siswarini juga mengungkapkan nilai realisasi Capital Expanditure (Capex) alias belanja modal untuk memperkuat infrastruktur sehingga coverage konektivitas digital serta kualitas pelayanan pelanggan semakin luas, sempurna, prima, serta optimal.
Pada September 2025, sebut dia, pihaknya membukukan Capex bernilai Rp15,4 triliun atau 14,1 persen total income. (win/*)














