PENTAS.TV – BANDUNG, Berbagai cara agar stabilitas dan ketahanan pangan, utamanya komoditas beras, baik harga, pasokan, maupun stoknya demi terciptanya swasembada, digulirkan pemerintah bersama lembaga-lembaganya.

Di antaranya yakni melalui program penyaluran Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang harga jualnya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Lalu, seperti apa perkembangan dan realisasi Program Beras SPHP.?

Kepada media, Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), mengungkapkan realisasi penyaluran Beras SPHP.

“Penyaluran (Beras SPHP) terus bertambah. Posisi terakhir, yaitu pada 10 November 2025, volume penyaluran Beras SPHP yakni sekitar 603 ribu ton,” tandas Ahmad Rizal Ramdhani.

Terus bertambahnya volume penyaluran tersebut, jelas Ahmad Rizal Ramdhani, berkat sejumlah cara serta strategi yang pihaknya terapkan dan implementasikan.

Antara lain, sebutnya, meliputi seluruh mitra dan gerai yang pihaknya libatkan secara resmi dalam proses pendistribusiannya.

Yakni, ucap dia, para pedagang pasar tradisional, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kota-kabupaten melalui agenda Gerakan Pangan Murah (GPM).

Lalu, lanjutnya, pihaknya juga melibatkan beberapa korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di antaranya, ujar Ahmad Rizal Ramdhani, bersinergi dengan PT Pegadaian (Persero).

“Selain itu, juga mencakup institusi Polri (Kepolisian Republik Indonesia), TNI (Tentara Nasional Indonesia), termasuk mitra-mitra binaan berupa Rumah Pangan Kita (RPK) ,” paparnya.

Tidak itu saja, sambungnya, pihaknya juga segera merealisasikan kerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Teknis penyalurannya melalui seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)..

Caranya, mengoptimalkan Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo), yang memang bermitra dengan jajarannya, sebagai titik pendistribusian pada seluruh Lapas.

Berbekal pola sinergi dan kolaborasi dengan banyak stakeholder, kata dia, bisa lebih mengakselerasi pendistribusian Beras SPHP, sehingga kebutuhan masyarakat, utamanya yang berpenghasilan rendah, terakomodir.

Dia mencontohkan skema kerja sama dengan PT Pegadaian (Persero). Bersama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) pelat merah non-perbankan ini, teknis pendistribusian Beras SPHP menggunakan kupon stimulus yang nominalnya Rp40 ribu dan Rp50 ribu.

Masyarakat, tuturnya, bisa menggunakan kupon itu untuk membeli paket kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), yang antara lain terdiri atas beras, minyak goreng, dan gula, dalam harga yang relatif jauh lebih murah.

“Masyarakat yang menerima atau memiliki kupon tersebut, secara otomatis, menjadi nasabah PT Pegadaian (Persero),” sahutnya.

Soal kualitas, Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, pihaknya tidak mengabaikannya. Dia memastikan bahwa kualitas Beras SPHP dalam kondisi layak konsumsi.

Pasalnya, terang dia, pihaknya senantiasa mengecek kondisi komoditas itu secara rutin dan menyeluruh.

“Pengecekan dan pemeliharaannya diawali oleh proses penyimpanan pada gudang-gudang. Lalu, secara rutin, kami mengeceknya secara harian, mingguan, bulanan, triwulanan, dan semesteran,” bebernya. (win/*)