PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terciptanya pelayanan yang sempurna, prima, dan optimal sehingga kebutuhan transportasi masyarakat terlayani serta terakomodir, pada momen Natal-Tahun Baru (Nataru) 2025-2026, yakni 18 Desember 2025-4 Januari 2026, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) siaga penuh.
Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, menegaskan, pada momen Nataru 2024-2026, pihaknya menyiapkan seluruh aspek agar setiap perjalanan berlangsung aman, lancar, nyaman, dan kondusif.
“Bagi kami, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan adalah faktor utama pada setiap momen, terutama Nataru kali ini,” tandas Kus, sapaan akrabnya.
Mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon tersebut menuturkan, pada periode long weekend ini, agar kebutuhan transportasi terlayani dan terakomodir, pihaknya mengalokasikan 287.316 lembar tiket atau setara 15.962 lembar tiket per hari.
Ratusan ribu lembar tiket tersebut, lanjutnya, mencakup 29 perjalanan per hari. Terdiri atas, sambungnya, 24 perjalanan kereta reguler. Lalu, kata Kus, satu perjalanan kereta fakultatif, yakni Parahyangan.
“Lalu, empat kereta tambahan, meliputi dua rangkaian Lodaya Tambahan, rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng, dan Kutojaya Selatan (Kiaracondong-Kutoarjo),” kata Kus.
Mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun itu mengklaim bahwa respon publik untuk memilih kereta sebagai fasilitas transportasi publik pilihan utama.
Indikatornya, kata Kus, volume penjualan tiket yang menunjukkan pergerakan positif. Hingga 1 Desember 2025, sebutnya, sebanyak 63.924 lembar tiket terjual atau 22,2 persen total alokasi tiket selama Nataru 2025-2026.
Sebanyak 16,492 lembar di antaranya, sambung sosok yang pernah berpredikat sebagai Manager Public Relations Light Rail Transit (LRT) Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) ini, merupakan tiket bertarif diskon 30 persen.
Ada empat rangkaian kereta yang berstatus terfavorit dan terlaris selama momen Nataru 2025-2026.
Yakni, ujarnya, Kahuripan (Kiaracondong-Blitar), Kutojaya Selatan (Kiaracondong-Kutoarjo), Cikuray (Garut-Pasarsenen), Papandayan (Garut-Gambir), dan Lodaya (Bandung-Solo Balapan).
Berkaitan dengan tiket, tuturnya, pihaknya juga tidak hanya mengaktifkan skema penjualan berbasis digital melalui aplikasi KAI Access, website resmi, dan channel-channel resmi lainnya, pihaknya juga menyediakan loket penjualan Tiket Go Show KA Jarak Jauh di 8 stasiun.
“Kami juga menyediakan 5 stasiun bagi para penumpang yang membatalkan atau mengubah jadwal perjalanannya,” sahutnya.
Tidak itu saja, kami juga mengaktifkan 3 stasiun berfasilitas pelayanan pelanggan dan Face Recognition Boarding pada 2 stasiun.
Kemudian, seru dia, ada juga 21 stasiun yang dilengkapi fasilitas Check In Counter, dan 3 stasiun yang menjadi titik penjualan kereta lokal Siliwangi, yakni Cipatat, Cianjur, dan Cibeber).
Agar setiap perjalanan tetap aman, nyaman, lancar, dan kondusif, tambah Kus, pihaknya pun memperbanyak personil. Jumlahnya, sebutnya, sebanyak 154 orang.
“Cakupannya sebanyak 58 personil Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), 63 Petugas Penjaga Perlintasan (PPP), dan 33 Petugas Penjagaan Daerah Pantauan Khusus (Dapsus) atau titik rawan
Selanjutnya, kata dia, yakni pengerahan 770 personel pengamanan, yang meliputi 682 personel Kepolisian Khusus Kereta (Polsuska) dan Security.
“Lalu, 20 personil keamanan kewilayahan, plus 698 personil Petugas Pengamanan (PAM) ekstra, terdiri atas personil Detasemen Kepolisian Militer (Denpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), dan K-9 atau anjing pelacak.
Soal titik rawan, Kus membeberkan, pihaknya juga menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Caranya, memonitor dan memantau 53 titik rawan tanah bergerak, longsor, banjir, dan lainnya.
“Kami juga menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS), sarana khusus, pos komando (posko) lokomotif posko, dan fasilitas cadangan, yang penempatan-penempatannya pada beberapa titik strategis seperti Cibungur, Purwakarta, Bandung, Cibatu, Tasikmalaya, dan Banjar,” urai Kus.
Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Kus, seperti periode sama tahun-tahun sebelumnya, bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melakukan Ramp Check Keselamatan seluruh fasilitas dan Ramp Check Standar Pelayanan Minimum (SPM) pada beberapa stasiun, termasuk rangkaian kereta. (win/*)














