PENTAS.TV – BANDUNG, Agar performa dan kinerja tetap apik dan menterang, bagi setiap korporasi atau pelaku usaha, inovasi termasuk strategi penting.
Berinovasi pun dilakukan korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), satu di antaranya PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).
Beberapa waktu silam, tepatnya 25 November 2025, PT KAI (Persero) bersepakat dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, yang tertuang dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU). menandatangani Memorandum of Understanding pada Selasa (25/11).
Berdasarkan MoU itu, bersama Pemprov Jabar, korporasi yang dahulu bernama Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) bersepakat dengan Pemprov Jabar merencanakan kehadiran Jaka Lelana, sebuah rangkaian kereta wisata.
Rencana lainnya, berupa aktivasi rute Bandung-Jakarta yang konon, waktu tempuhnya lebih cepat daripada kereta reguler rute yang sama saat ini, yakni sekitar 90 menit. Yakni Kilat Pajajaran.
Laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar menginformasikan, rencananya aktivasi kereta tersebut pada Desember 2025.
Tujuan Pemprov Jabar untuk mengaktifkan Jaka Lelana tidak lain untuk lebih menggairahkan kepariwisataan Tatar Pasundan, utamanya, wilayah Sukabumi-Cianjur. Karena itu, rencananya, Jaka Lelana mengarungi rute Gambir-Bogor-Sukabumi-Cianjur.
Berkenaan dengan hal itu, sepertinya, rencana kolaborasi antara PT KAI (Persero) dan Pemprov Jabar itu segera terealisasi.
Indikatornya, ada informasi yang menyatakan bahwa pada 10 Desember 2025, korporasi Merah Putih yang juga sempat bernama Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) ini menguji coba sebuah rangkaian kereta kelas baru, yakni bernama The Heritage Class, yang prediksinya, adalah prototipe Jaka Lelana.
Kabarnya, uji coba itu meliputi beberapa rangkaian gerbong. Yakni, dua gerbong The Heritage Class yang dominan berwarna hijau dan krem serta berornamen gold colour.
Selain dua gerbong The Heritage Class bernomor IW-38221 dan IW-38222, juga ada restorasi atau kereta makan. Lalu, kereta pembangkit, plus dua gerbong kelas eksekutif.
Pada bagian interior, The Heritage Class dilengkapi tempat duduk warna Emerald Green berkonfigurasi dua orang yang terletak pada bagian kiri-kananya. Ada juga ornamen warna Chocolate Wood pada bagian dinding gerbong.
Tidak itu saja, gerbong itu pun memiliki beberapa fasilitas yang bisa mempernyaman perjalanan, yakni adanya sofa berukuran cukup besar pada area Lounge. Area ini terletak pada bagian belakangnya.
Kabarnya, The Heritage Class merupakan merupakan hasil pembaruan kereta lawas bernama Djoko Kendil.
Sedangkan Djoko Kendil, awalnya, adalah kereta peninggalan Staatsspoorwegen, Java Nacht Express, yang pembuatannya pada 1938.
Indikasi itu semakin kuat karena rumornya, apabila saat benar-benar teraktivasi, The Heritage Class bernama Jaka Lelana.
Jadi, warga Jabar, bersiaplah menyambut kehadiran The Heritage Class. Kapan? Tunggu saja aksinya. (win/*)














