PENTAS.TV- BANDUNG, Seperti biasa, pada momen-momen tertentu, seperti Natal-Tahun Baru (Nataru), banyak kalangan yang memanfaatkannya untuk berpelesiran. Begitu pula dengan periode Nataru 2025-2026.

Nah, bagi masyarakat yang ingin wara-wiri untuk berlibur selama momen Nataru 2025-2026 menggunakan kereta, khususnya di Wilayah 2 Bandung, sebaiknya, memesan atau membeli tiket fasilitas transportasi terlaris tersebut.

Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, menginformasikan, ketersediaan tiket tinggal tersedia sekitar 28 persen.

“Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat Humas PT (KAI) (Persero) Daop 2 Bandung, mengungkapkan, pada Masa Angkutan Nataru 2025-2026, yang berlangsung 18 Desember 2025-4 Januari 2026, pihaknya mengalokasikan sebanyak 287.316 lembar tiket 29 perjalanan kereta jarak jauh sesuai kapasitas penumpang.

“Hingga 22 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, sebanyak 206.711 lembar tiket kereta atau sekitar 72 persen alokasi,” tandas Kus, sapaan akrabnya.

Pada periode 18- 22 Desember 2025, lanjut mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon tersebut, sebanyak 78.350 orang penumpang memiliki tiket untuk keberangkatan dari Stasiun Bandung.

Lalu, sambungnya, selama periode Masa Angkutan Nataru 2025-2026, sebanyak 78.350 lembar tiket merupakan hasil penjualan di Stasiun Kiaracondong.

Khusus 22 Desember 2025, lanjut mantan Manager Public Relations Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) ini, sebanyak 50.563 lembar tiket terjual di Stasiun Bandung.

“Sedangkan penjualan tiket si Stasiun Kiaracondong pada 22 Desember 2025, berjumlah 3.522 lembar,” papar Kus.

Supaya perjalanan selama Masa Angkutan Nataru 2025-2026, lebih nyaman, Kus memberi wejangan kepada para penumpangnya. Dia menyarankan seluruh penumpang agar tiba lebih awal di titik keberangkatan.

Pada momen-momen seperti Nataru, ujarnya, biasanya, frekuensi mobilitas lebih padat daripada kondisi normal.

Hal ini, lanjut dia, berpotensi menyebabkan kepadatan dan kemacetan lalu lintas, terutama pada ruas-ruas jalan menuju stasiun.

“Jadi, sebaiknya, seluruh penumpang lebih cermat untuk mengatur waktu perjalanan. Tibalah lebih awal pada di stasiun yang menjadi keberangkatan agar tidak terjebak kemacetan lalu lintas yang berakibat tertinggal kereta,” saran Kus.

Agar tidak terjebak kemacetan sehingga tertinggal kereta, Kus mengimbau seluruh penumpang supaya tiba di stasiun 60 menit sebelum keberangkatan. (win/*)