PENTAS.TV – BANDUNG, Terlayani dan terakomodirnya kebutuhan masyarakat secara prima dan optimal merupakan keniscayaan mutlak bagi korporasi-korporasi public service, terutama yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tentunya, hal itu sangat berlaku bagi PT Perusahaan Listrik Negara PLN (Persero).
Apa buktinya?
Demi terlayani dan terakomodirnya kebutuhan masyarakat, terutama para pemilik Electric Vehicle (EV)alias kendaraan listrik pada periode Natal-Tahun Baru (Nataru) 2025-2026, yang bergulir 15 Desember 2025-5 Januari 2026, PT PLN (Persero) mengaktifkan 4.516 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2.935 lokasi di berbagai wilayah tanah air.
Jumlah SPKLU tersebut termasuk penambahan sebanyak 1.515 unit fasilitas pengisian daya EV pada ruas jalur utama Jawa-Bali dan Sumatera.
“Perbandingannya dengan momen sama 2024, penambahan SPKLU tersebut bertambah tiga kali lipat,” tandas Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), dalam keterangannya.
Tujuan penambahan SPKLU yang lebih banyak tersebut, jelasnya, agar kebutuhan pengisian daya para pemilik EV selama Nataru 2025-2026, yang prediksinya juga bertambah, tetap terlayani dan terakomodir secara prima dan optimal.
Upaya untuk melayani dan mengakomodir kebutuhan pengisian daya lainnya, sambung Darmawan Prasodjo, yaitu mengaktifkan dan menyiagakan 15 unit SPKLU Mobile.
Aktivasi 15 SPKLU Mobile tersebut, tambah dia, adalah upaya jajarannya melayani dan mengakomodir kebutuhan pengisian daya para pemilik EV yang bersifat kedaruratan.
“Kami juga mengerahkan sekitar 5.000 personil petugas. Mereka bersiaga dan siap melayani konsumen secara 24 jam non-stop,” paparnya.
Prediksi bertambahnya kebutuhan pengisian daya tersebut, lanjutnya, terbukti. Indikatornya, jelas dia, yakni bertambahnya frekuensi pengisian daya.
Darmawan Prasodjo mengklaim, frekuensi pengisian daya melalui SPKLU pada periode 15-27 Desember 2025 pukul 24.00 WIB, benar-benar masif, melebihi realisasi Nataru 2024-2025.
Yakni, sebut dia, bertambah 137.250 kali pengisian atau setara sekitar 300 persen pengisian daya saat Nataru 2024-2025, yang jumlahnya 48.254 pengisian.
Otomatis, lanjut dia, bertambahnya frekuensi pengisian daya tersebut memperbanyak konsumsi listrik oleh para pemilik EV, yakni menjadi 3.288.044 Kilo Watt-hour (KWh), atau bertambah sekitar 2,8 kali lipat secara tahunan.
“Pada Nataru 2024-2025, konsumsi listrik para pemilik EV yaitu 1.174.350 KWh,” sebut Darmawan Prasodjo. (win/*)














