PENTAS.TV – BANDUNG, Hasrat besar pemerintah untuk menciptakan stabilitas pangan, baik stok maupun harga jual, khususnya komoditas beras, sepertinya, bisa terwujud.
Pasalnya, pemerintah, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), mengklaim bahwa posisi Cadangan Beras Nasional (CBP) saat ini dalam kondisi mumpuni.
Bahkan, Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan), menegaskan, saat ini, volume ketersediaan CBP merupakan yang paling banyak selama dua dekade terakhir.
“Benar. Posisi stok CBP pada 26 April 2025, merupakan yang terbanyak selama sekitar 23 tahun terakhir. Volumenya 3,18 juta ton,” tandas Andi Amran Sulaiman.
Ketersediaan CBP tersebut, ujarnya, berkat kerja keras dan kolaborasi apik seluruh stakeholder, utamanya sektor pertanian, termasuk jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Jutaan ton beras itu, jelasnya, tersimpan pada gudang-gudang yang dikelola Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).
Tidak hanya stok CBP yang kokoh, Andi Amran Sulaiman mengklaim bahwa pada periode empat bulan awal tahun ini atau Januari-April 2025, volume produksi beras nasional pun bertambah 50-60 persen.
Bertambah banyaknya volume produksi beras nasional tersebut, jelasnya, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Andi Amran Sulaiman berpendapat, pertambahan volume produksi beras nasional tersebut berkat terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres). Inti Inpres dan Perpres itu, tuturnya, untuk lebih mengakselerasi dan memperbanyak volume produksi pertanian.
Misalnya, kata dia, menambah pengalokasian pupuk pertanian. Lalu, kata dia, proses distribusi fasilitas pertanian dipercepat
“Hasilnya, sangat positif. Produksi pertanian, khususnya beras, bertambah signifikan. Hal ini bisa menopang ketahanan dan stabilitas pangan nasional,” pungkas Andi Amran Sulaiman. (win/*)