PENTAS.TV – BANDUNG, Setiap korporasi, khususnya yang berbendera Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentunya, senantiasa mencanangkan performa dan kinerja mentereng. Sama halnya dengan perbankan pelat merah, PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
Terbukti, hingga triwulan perdana tahun ini, perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank’ Negara (Himbara) ini terus menunjukkan sinarnya
Kepada media, Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal I-2025, Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (Persero), mengklaim, perolehan laba bersih terkonsolidasi yang pihaknya bukukan hingga tiga bulan pertama 2025 bertambah 3,9 persen secara tahunan.
“Artinya, hingga Maret 2025, laba bersih terkonsolidasi bernilai Rp13,2 triliun,” tandas Darmawan Junaidi.
Jumbonya perolehan laba bersih terkonsolidasi itu, jelas Darmawan Junaidi, itu berkat moncernya kinerja sejumlah lini bisnis. Antara lain, penyaluran kredit atau pembiayaan.
Darmawan Junaidi menyatakan, secara total, hingga Maret 2025, penyaluran kredit terkonsolidasi lebih banyak 16,5 persen. Posisi terbarunya, kata Darmawan Junaidi, yakni pada level Rp1.672 triliun.
Segmen wholesale, ujarnya, termasuk trigger gacornya penyaluran kredit hingga triwulan I 2025.
Sebagai contoh, katanya, nominal kucuran kredit korporasi yang bergulir hingga Maret 2025 bertambah double digit, tepatnya 20 persen, secara tahunan.
“Nominal penyalurannya (kredit korporasi) menjadi Rp608 triliun,” tutur Darmawan Junaidi.
Segmen berikutnua, lanjut Darmawan Junaidi, adalah kredit komersial. Hingga triwulan I tahun ini, nominal penyaluran kredit komersial berada pada level Rp296 triliun, atau lebih banyak 21,4 persen secara tahunan.
Begitu juga dengan kredit bagi para pelaku Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM). Kepada sektor tersebut, ungkap Darmawan Junaidi, hingga triwulan awal 2025, pihaknya menggelontorkan pembiayaan bernominal Rp136 triliun, lebih banyak Rp11 triliun daripada realisasi Maret 2024.
Tentunya, tegas dia, moncernya penyaluran pembiayaan tersebut, pihaknya imbangi oleh pergerakan positif rasio Non-Performing Loan (NPL).
Secara bank only, sahut Darmawan Junaidi, berkat penerapan prinsip kehati-hatian, posisi NPL pada Maret 2025, sangat baik, yakni 1,01 persen.
Tidak kalah oleh kredit, pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT Bank Mandiri Tbk (Persero) pun menunjukkan geliatnya.
Darmawan Junaidi mengimbuhkan, secara total, hingga Triwulan I 2025, pengelolaan DPK bertambah 11,2 persen secara tahunan atau menjadi Rp1.748 triliun,
Pergerakan positif Current Account Savings Account (CASA) alias dana murah, yang terdiri atas tabungan dan giro, beber Darmawan Junaidi, sebesar 8,89 persen secara tahunan, menjadi penopang bergeliatnya DPK.
Seiring dengan hal itu, kini, CASA mendominasi pengelolaan DPK. Komposisinya, tambah Darmawan Junaidi, menjadi 77,1 persen secara tahunan.
Darmawan Junaidi menegaskan, agar performa dan kinerja tetap menggeliat, pihaknya tetap menerapkan dan melanjutkan sejumlah strategi.
Bentuknya, ucap dia, terus mengakselerasi pasar whole sale. Lalu, tukasnya, memperkokoh ekosistem retail market. Tidak itu saja, kata dia, tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.
“Untuk pembiayaan, fokus kami pada sektor-sektor produktif. Sedangkan dalam hal penghimpunan dan pengelolaan DPK, konsentrasi kami yakni memperkuat komposisi CASA,” pungkasnya. (win)