PENTAS.TV -BANDUNG, Berbicara tentang public service, bukan hanya pelayanan prima, tetapi juga berkaitan dengan sistem keamanan.
Karena itulah, demi keamanan dan kenyamanan setiap perjalanan sekaligus bagian upaya untuk melayani serta mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat yang aman, lancar, dan nyaman, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) terus berinovasi.
Terbukti, beragam bentuk inovasi digulirkan korporasi yang dahulu bernama Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Satu di antaranya, menerapkan sistem identifikasi para penumpang kereta secara digital, yakni penggunaan Face Recognition pada stasiun -stasiun di seluruh wilayah kerjanya, termasuk Wilayah 2 Bandung.
Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, mengemukakan, penerapan Face Recognition berlangsung sejak 2022.
“Tujuannya, selain mempermudah dan mempercepat proses boarding , juga sebagai identifikasi para penumpang,” tandas Kus, sapaan akrabnya.
Pengidentifikasian itu, jelasnya, sebagai upaya jajarannya untuk mengantisipasi sekaligus mengungkap apabila terjadi beragam aksi kriminal selama perjalanan. Misalnya, pencurian dan kekerasan serta pelecehan seksual.
Tidak itu saja, tuturnya, penerapan Face Recognition pun sebagai upaya pihaknya mendukung aksi go green. Pasalnya, kata dia, melalui Face Recognition, pihaknya mengurangi penggunaan kertas.
“Di wilayah kami, Stasiun Bandung menjadi titik awal penerapannya (Face Recognition). Yakni, 28 September pada 2022,” tandas mantan Manager Public Relations Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) tersebut.
Dua tahun kemudian tepatnya pada 1 September 2024, lanjut Kus, pihaknya menerapkan sistem Face Recognition pada Stasiun Kiaracondong.
Lalu, berapa banyak penumpang kereta jarak jauh yang teridentifikasi oleh Face Recognition, utamanya di Wilayah 2 Bandung?
Selama 2024, berkat penerapan Face Recognition, khususnya di Stasiun Bandung, sambung mantan Manager Humas PT KAI Persero Daop 7 Madiun ini, hingga kini, sebanyak 374.776 orang penumpang kereta jarak jauh teridentifikasi.
“Pada tahun ini, yakni Januari-Mei 2025, sebanyak 179.132 orang penumpang teridentifikasi oleh Face Recognition saat boarding,” papar dia.
Sedangkan pada Stasiun Kiaracondong, tambahnya, selama 1 September-31 Desember 2024, pengidentifikasian penumpang menggunakan Face Recognition sebanyak 52.553 orang
Lalu, pada Januari-Mei 2025, imbuh mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon itu, penumpang yang teridentifikasi oleh Face Recognition saat boarding berjumlah 73.041 orang. (win)