Bandung Raya Jadi Commuter Line Terfavorit, Volume Penumpangnya Melebihi 5 Juta Orang

0
Selama Semester 1 2025, di Wilayah 2 Bandung, hampir 10 juta orang terlayani oleh Commuter Line. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Ekistensi kereta sebagai moda transportasi terfavorit masyarakat semakin tidak terbentuk. Satu indikatornya, tercermin pada perkembangan volume penumpang Commuter Line di Wilayah 2 Bandung.

Joni Martinus, Vice President Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Commuter Line Indonesia (KCI), mengemukakan, di Wilayah 2 Bandung, secara keseluruhan, pihaknya mengaktifkan 58 perjalanan per hari.

“Yang terbanyak yakni Bandung Raya (Cicalengka-Padalarang), yakni sebanyak 38 perjalanan per hari,” tandasnya.

Kemudian, lanjutnya, Commuter Line Walahar, yang setiap harinya, aktif melayani penumpang sebanyak 10 kali perjalanan per hari.

Selanjutnya, kata mantan Manager Hubungan Masyarakat Humas PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung ini, adalah Commuter Line Garut dan Jatiluhur, yang masing-masing terdiri atas 6 perjalanan serta 4 perjalanan per hari.

Soal volume penumpang, Joni Martinus mengungkapkan, selama Januari-Juni 2025, di Wilayah 2 Bandung, pihaknya melayani hampir 10 juta orang penumpang. Tepatnya, sebut dia, berjumlah 9.258.328 orang penumpang, bertambah 19,32 persen lebih banyak daripada periode sama tahun lalu, yang banyaknya 7.759.017 orang.

Di antara rangkaian-rangakain kereta Commuter Line itu, Bandung Raya menjadi yang paling favorit. Selama enam bulan awal 2025, sebanyak 5.186.765 orang menggunakan Bandung Raya sebagai fasilitas transportasi.

Terlaris berikutnya, lanjut mantan Vice President Public Relations PT KAI (Persero) itu, yakni Commuter Line Walahar, yang mengakomodir sebanyak 2.029.101 orang penumpang.

Sisanya, yakni masing-masing sebanyak 1.485.022 orang dan 557.440 orang, terlayani oleh Commuter Line Garut serta Jatiluhur.

Lalu, stasiun mana yang paling banyak melayani masyarakat?

Joni menyebut beberapa nama. Terbanyak, sahutnya, yakni Stasiun Bandung.

Selama semester I 2025, Stasiun Bandung melayani keberangkatan  sebanyak 1.257.111 orang dan mengakomodir 1.366.482 orang penumpang yang tiba.

Cikarang, sambungnya, menjadi titik pelayanan penumpang terbanyak berikutnya. Di stasiun ini, sebanyak 993.021 orang berangkat dan 999.764 orang tiba.

“Sebanyak 887.424 orang dan 962.421 orang lainnya bertolak serta tiba dari serta di Stasiun Cicalengka,” tambahnya.

Kemudian, imbuhnya, volume penumpang yang berangkat serta tiba di Stasiun Rancaekek, masing-masing berjumlah 669.351 orang dan 655 111 orang .

“Sedangkan Stasiun Kiaracondong, melayani keberangkatan sebanyak  620.205 orang dan kedatangan 598.017 orang penumpang,” paparnya.

Bertambahnya volume penumpang itu, ujarnya, berkat upaya-upaya jajarannya untuk terus menyempurnakan pola pelayanan.

Misalnya, tuturnya, memperlengkap stasiun-stasiun oleh beragam fasilitas. Seperti, ucap dia, mempercantik kursi tunggu.

Lalu, kata Joni Martinus, mengaktifkan water station pada beberapa stasiun, yakni Rancaekek, Padalarang, Gadobangkong, Cimahi, Bandung,  Kiaracondong, Cikampek, dan Purwakarta.

Selain itu, ujarnya, pengadaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada seluruh stasiun dan lainnya. “Ada juga ruang laktasi atau tempat khusus bagi ibu menyusui,” tukasnya.

Tentunya, bertambahnya volume penumpang tersebut menghasilkan pada perkembangan positif berkenaan dengan penghasilan.

Agus Eko, Senior Manager PT KCI, mengiyakan bahwa perkembangan positif jumlah penumpang berbanding lurus dengan income.

Pria asal Mojokerto ini mengungkapkan, selama semester perdana 2025, pihaknya membukukan penghasilan bernilai miliaran rupiah.

“Yakni,  Rp4,91 miliar. Tepatnya, bernominal Rp4.9167.951.000,” sebut Agus Eko. (win)