PENTAS.TV -BANDUNG, Terjadinya beragam dinamika global berdampak signifikan pada perekonomian.
Misalnya, adanya kebijakan impor oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) dan trade war antara Negeri Paman Sam dan China.
Lalu, terjadinya konflik geopolitik Rusia-Ukraina, perseteruan Iran-Israel, dan yang terbaru pertikaian antara Thailand-Kamboja.
Dampak munculnya beragam dinamika itu juga dirasakan berbagai sektor ekonomi dan industri tanah air. Satu di antaranya, otomotif.
Terbukti, pasar otomotif, khususnya mobil, pada tahun ini masih melempem, tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kinerja penjualan mobil selama Januari-Juli 2025, baik secara wholesale maupun retail sales, mengalami kontraksi.
Tentunya, bagi industri otomotif, hal itu membuat lampu kuning alias alarm bahaya menyala.
Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan, proyeksi volume penjualan yang dicanangkan Gaikindo pada tahun ini, yaitu sebanyak 900 ribu unit, sulit terealisasikan.
Namun, Gaikindo belum melakukan perevisian tentang proyeksi penjualan mobil selama 2025.
Menyalanya alarm dan lampu kuning itu terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, realisasi penjualan selama 2024.
Pada periode Januari-Desember 2024, Gaikindo mencatat, bahwa penjualan mobil berjumlah 855.753 unit.
Bandingkan dengan realisasi selama 2023, yang volumenya lebih banyak, yaitu melampaui 1 juta unit, tepatnya 1.005.802 unit.
Lalu, seberapa banyak mobil yang terjual selama Januari-Juli 2025, baik wholesale maupun retail sales?
Data Gaikindo menunjukkan, selama tujuh bulan perdana 2025, volume penjualan mobil secara wholesale berjumlah 435.390 unit. Jumlah itu berkurang 10,1 persen secara tahunan.
Kondisi yang sama juga terjadi pada penjualan secara retail sales. Gaikindo menginformasikan, bahwa pada Januari-Juli 2025, total penjualan retail sales seluruh brand dan varian mobil berjumlah 453.728 unit.
Angka itu lebih sedikit 10,8 persen daripada periode sama 2024. Kala itu, sebanyak 508.041 unit mobil terjual secara retail sales. (win/*)