Archi: pelago 2025 Jadi Panggung Kolaborasi dan Refleksi Arsitek UNPAR Berkarya

0

PENTAS.TV – BANDUNG – Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-70 Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dan 65 tahun Jurusan Arsitektur UNPAR, Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (IAAU) menggelar acara bertajuk “IAAU Archi I pelago 2025” pada 21–24 Mei 2025 di Multifunction Hall UNPAR.

Dengan mengusung tema “65 Tahun Arsitek UNPAR Berkarya”, perhelatan ini menjadi refleksi perjalanan panjang kontribusi alumni arsitektur UNPAR terhadap pembangunan lingkungan dan masyarakat. Adapun rangkaian acara tersebut yakni talkshow, pameran karya arsitektur, hingga malam reuni “Make Lar”.

Salah satu momen yang paling dinanti adalah talkshow bersama tokoh-tokoh arsitektur nasional, pameran karya alumni dan sponsor akan menampilkan berbagai proyek arsitektur inovatif hasil buah pikir lulusan UNPAR. Acara ini juga menghadirkan booth mitra sponsor produk arsitektur yang turut mendukung ekosistem profesi di Tanah Air.

Ulang tahun ke-65 ini bukan sekadar selebrasi,” ujar Rektor UNPAR, Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D. “Ini adalah momentum untuk mengingatkan kembali bahwa alumni Arsitektur UNPAR memiliki peran penting dalam membangun Indonesiamelalui karya-karya kreatif dan humanis yang menginspirasi generasi muda serta memperkaya wajah arsitektur nasional.” Kata Rektor. Jumat (23/05/2025)

Prof. Tri bukan mengatakan banyak alumni Arsitektur UNPAR kini menjadi pelaku utama dalam proyek-proyek strategis nasional maupun karya publik yang mengutamakan keberlanjutan dan nilai kemanusiaan. Hal ini mencerminkan nilai-nilai yang ditanamkan selama proses pendidikan yakni berpikir kritis, berkarya dengan makna, dan berkontribusi untuk masyarakat luas.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat, Ar. Adrianto Santoso, turut membuka kegiatan ini dan menyampaikan harapannya agar Archi:pelago menjadi agenda rutin yang memperkuat hubungan antara alumni, kampus, dan masyarakat umum.

“Harapannya ini bisa menjadi salah satu event berkumpulnya para alumni, profesional, mahasiswa, dan masyarakat lainnya. Kami di IAI Jabar mendukung karena ini bagian dari upaya bersama antara organisasi profesi, perguruan tinggi, dan pemerintah,” ujar Ar. Adrianto.

Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap proses menjadi seorang arsitek profesional, mulai dari pendidikan, magang, hingga uji kompetensi. “Kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi desain harus jadi alat bantu, bukan menggantikan profesi itu sendiri,” tambahnya.

IAAU Archi:pelago 2025 menjadi ajang strategis untuk memperkuat posisi arsitektur sebagai profesi yang tidak hanya berbasis desain, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektor.*