
PENTAS.TV – BANDUNG, Hingga kini, pemerintah menggulirkan beragan program demi menggeliatkan perekonomian. Antara lain, yang berkaitan dengan akses pembiayaan perbankan, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dalam merealisasikan penyaluran KUR, pemerintah melibatkan korporasi-korporasi perbankan, termasuk yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Satu di antaranya yakni PT Bank Mandiri Tbk (Persero).
Lalu, berapa banyak penyaluran KUR oleh PT Bank Mandiri Tbk (Persero)?
Dalam keterangannya, Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (Persero), mengklaim bahwa penyaluran KUR oleh jajarannya hingga triwulan perdana 2025 bernilai jumbo.
Nominalnya, kata Darmawan Junaidi, melebihi level Rp12 triliun. “Yakni, Rp12,83 triliun,” tandas Darmawan Junaidi.
Dana KUR yang bernilai fantastis itu, lanjut dia, pihaknya salurkan kepada 110.807 debitur yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Tahun ini, ungkapnya, pihaknya mencanangkan total nilai penyaluran KUR pada level Rp38,5 triliun. Artinya, jelas dia, persentase penyaluran KUR hingga triwulan I 2025 yakni sebesar 33,34 persen.
Nominal penyaluran KUR termasif, lanjutnya, yakni diterima debitur sektor produksi, Yaitu, ujar dia, sebesar 59,88 persen atau sekitar Rp7,68 triliun.
Sisanya, sambung dia, sebesar 40,12 persen atau bernilai Rp5,15 triliun, diterima debitur yang aktif pada sektor non-produksi.
Pertanian, imbuhnya, merupakan sektor produksi yang paling banyak menerima penyaluran KUR. Nominalnya, sahutnya, yakni Rp3,81 triliun atau sekitar 29,72 persen total penyaluran KUR hingga triwulan I tahun ini.
Debitur yang berpredikat penerima dana KUR terakbarberikutnya, kata Darmawan Junaidi, yaitu Jasa Produksi. Angkanya Rp2,71 triliun.
Lalu, tukasnya, ada sektor industri pengolahan, perikanan, dan pertambangan. “Nominalnya, masing-masing Rp984 miliar, Rp164 miliar, dan Rp6,1 miliar,” sebutnya.
Berdasarkan segmennya, tambah Darmawan Junaidi, KUR Kecil menjadi penyaluran bernominal paling banyak hingga triwulan awal 2025, yaitu Rp8,18 triliun.
“Sedangkan nominal penyaluran KUR Mikro pada posisi Rp4,64 triliun,” sambung Darmawan Junaidi.
Tentunya, tegas dia, agar penyaluran KUR lebih optimal dan tepat sasaran, sekaligus meminimalisir terjadinya beragam risiko negatif, pihaknya tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian. (win/*)