Memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, penting untuk menyoroti peran luar biasa para ibu tunggal (single moms) dalam membangun kehidupan yang mandiri, termasuk dalam aspek ekonomi.
Sebagai pilar utama keluarga, mereka sering menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan finansial sembari menjaga keseimbangan antara peran sebagai ibu dan pencari nafkah.
Dalam hal ini, penguatan Entrepreneurship muncul sebagai solusi yang relevan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Penguatan ekonomi melalui kewirausahaan menjadi langkah strategis yang dapat memberikan dampak positif. Melalui pelatihan dan pemberdayaan, single moms dapat meningkatkan keterampilan bisnis mereka, seperti manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga inovasi produk.
Kewirausahaan tidak hanya memungkinkan mereka untuk mendapatkan penghasilan yang stabil tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Beberapa inisiatif dapat dilakukan untuk mendukung single moms dalam memulai atau mengembangkan usaha mereka. Misalnya, program pelatihan berbasis komunitas yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-profit, dan perusahaan swasta.
Selain itu, akses terhadap modal usaha melalui lembaga keuangan mikro dengan bunga rendah juga menjadi faktor penting dalam mendorong keberlanjutan usaha mereka.
Kesuksesan single moms dalam dunia wirausaha tidak hanya memberikan dampak pada kesejahteraan ekonomi keluarga, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka.
Hal ini selaras dengan semangat Hari Ibu, yakni merayakan peran perempuan sebagai penggerak perubahan, baik di lingkup keluarga maupun masyarakat.
“Pada awal perekrutan peserta untuk pelatihan untuk Entrepreneurship Training Empowering Single Mom, dipikir untuk umum seperti biasa tetapi setelah diberitahukan bahwa peserta yang gabung sekarang adalah single mom atau ibu rumah tangga berumur cukup yang telah berstatus single dan membutuhkan penguatan keahlian usaha untuk cukupi diri dan keluarganya, membuat saya sedikit merenung, apakah perekrutan akan sulit atau seperti apa,” ungkap Kadhafiah Hilmi, S.Pd., M.M., Kepala Sekolah SMK Pariwisata Telkom Bandung, Minggu (22/12/2024).
“Setelah pengumuman pelatihan ini disebar ke beberapa kelurahan dan juga orang tua murid di kami, hasilnya, banyak juga para single mom ini yang berminat ikut pelatihan ini,”kata Ibu Oka nama panggilan akrabnya.
Menurut Ibu Oka, penyiapan keahlian wirausaha ini tidak hanya hard skill atau keahlian teknis saja tetapi soft skill seperti pengelolaan mindset wirausaha, penguatan batin pelaku usaha dilakukan dan nara sumbernya adalah psikolog yang sudah terbiasa menangani perihal penguatan psikis peserta.
Ibu Oka bersama dengan dukungan dari CDC Telkom yang diwakili oleh Suleksono, Manager Economic law and development CDC mengharapkan pembinaan dan pelatihan ini terus berjalan dalam lingkup komunikasi via aplikasi chatting Whatsapp.
Ia menjelaskan bahwa pembinaan yang dilakukan dua hari hingga besok, 22 Desember 2024 tentu agar bisa dikuasai dengan baik diperlukan komunikasi intens antara peserta dan nara sumbernya.
“Kami dari CDC Telkom berharap bahwa pembinaan dari sejak dini bagi para Single Mom ini bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat. Dengan berketerusan, maka setiap persoalan yang dihadapi dalam dunia usaha bisa diatasi Bersama,” tutur Suleksono menambahkan.
“Sejak dulu Telkom, melalui CSR nya telah berhasil melakukan pembinaan bagi calon pelaku usaha atau UMKM. Dan pelatihan yang diberikan kepada pelaku usaha, ada yang berkenaan dengan hard skill pelaku usaha dan ada juga perihal Digital Marketing untuk penjualan online,” ulasnya.
Menurut Suleksono, dengan berprinsip kepada 3 pilar yakni, People, Profit, Planet maka wilayah usaha seseorang akan banyak kontribusi manfaatnya.
Dengan pemilihan jenis penguasaan usaha di kuliner dan jasa make up bisa membuat peluang penjualan lebih berpotensi. Hal ini disebabkan, produk usaha yang ditargetkan adalah yang banyak dibutuhkan di masyarakat.
“Apalagi, peserta yang hadir disuport alat-alat kegiatan yang nantinya bisa dibawa pulang dan mengerjakan di rumahnya juga. Semoga di hari Ibu ini, kerja sama pembinaan ini bisa berdampak positif bagi Single Mom di Bandung,” pungkas Sulekseno.