Bandung (16/10/2024) Musisi Bergerak yang berisikan komunitas – komunitas musik dan musisi di sekitar Bandung Raya menyelenggarakan penggalangan dana dengan tema aksi solidaritas terhadap korban gempa Kertasari, Pangalengan.
Selain penggalangan dana di berbagai lokasi lainnya, kegiatan ini juga dilaksanakan di Lalana Social Space yang menampilkan kurang lebihnya 15 musisi. Selain penampilan musik juga ada pelelangan merchandise musik dan beberapa karya seni.
Latar Belakang
Rabu (18/9/2024), gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 5,0 mengguncang daerah Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan data dari posko utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, ada delapan desa di Kecamatan Kertasari terdampak gempa.
Jumlah kerusakan yang cukup banyak seperti fasilitas umum yang terkena dampak misalnya akibat gempa tersebut. Belum lagi tingkat kerusakan yang beragam bagi bangunan umum dan banyaknya warga yang mengalami luka-luka.
Hal tersebut menjadi penggerak pada para musisi khususnya Bandung Raya untuk terus membantu menggalang dana (mengamen) guna membantu menutupi beban dari dampak yang korban dapati.
“Beberapa komunitas musik yang terwakili dari banyak musisi yang menyumbangkan musik dan liriknya pada acara kali ini. Diantaranya ada Panji Sakti, Abah Om Tris, Budi Cilok, Zaki Peniti, Mas Midas, Abah Donny, Adew Habtsa, Didin Ginanjar, Imam Kelana, Alamsyah Nurseha, Estuari, Fahrijha, Kidung Saujana, Suan, Yoga Thufail, Lamunan Surti,” ungkap Alamsyah Nurseha yang mewakili para musisi yang hadir, Lalana Cafe, Rabu (16/10/24).
“Acara ini dilaksanakan selepas adzan Isya dan akan diselingi dengan lelang kecil – kecilan dari kawan – kawan seniman dan musisi (merchandise musik dan karya seni). Selain serangkaian acara di atas, Musisi Bergerak membuka ruang secara langsung untuk berdonasi apabila ada orang lain yang ingin turut berpartisipasi,” ungkapnya.
Alamsyah menuturkan rencananya dana yang terkumpul dari penggalangan yang dilakukan akan disalurkan/disumbangkan untuk perbaikan fasilitas umum, diantaranya Ponpes Nur Tauhid, SD Cibereum, dan Masjid Lebaksari guna menutupi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi kemarin.
“Kami ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat yang terdampak dan kegiatan ini dilakukan bersama-sama, sesama musisi se Bandung Raya bahkan ada yang datang dari luar Bandung seperti Sumedang, Garut untuk mendukung kegiatan ini. Estuari merasa senang dan bahagia bisa tampil bersama saudara-saudara musisi,” tutur Annisa dan Rian, founder Estuari menambahkan.
“Semoga kegiatan ini semakin mempererat silahturahmi antar musisi dan bisa berkontribusi positif ke depannya,” ulas Annisa.
Lalana Space Cafe
Walaupun dalam waktu yang kurang dari satu minggu, dengan kesigapan dan kondisi mendukung, Lalana Cafe pun berkontribusi terhadap penyelenggaran musik untuk sosial kemanusiaan ini.
“Kami mendukung acara kegiatan para musisi yang tampil malam ini di Lalana Space Cafe dalam acara “Kumpulkan Harapan, Bangun Kembali Kehidupan” untuk masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di Kertasari Jawa Barat karena ada satu nilai yang beririsan dengan valuenya/nilai Lalana, salah satunya adalah sosial,” papar Alfi, Marketing Officer, Lalana Space Cafe.
“Tak hanya aspek sosial saja tetapi nilai pendidikan, seni juga merupakan aspek value yang Lalana miliki dan bisa berkontribusi bersama di acara kegiatan sosial untuk masyarakat terdampak gempa bumi,” ulasnya.
Alfi pun bersyukur dengan kondisi lokasi dan tempat yang dimiliki oleh Lalana Space Cafe ini bisa tepat dan cocok dinilai oleh penggiat acara musik ini sehingga kegiatan bisa terlaksana malam ini. Walau terbilang persiapan yang terbilang sangat singkat, acara berjalan lancar, bisa menghibur para pengunjung yang rutin datang ke Lalana ini.
“Kami sangat terbuka dengan charity seperti ini apalagi kegiatan yang memiliki dampak positif/baik seperti sekarang ini sesuai dengan apa yang memang kami harapkan dari segi brand si Lalana-nya itu sendiri,” jelas Alfi.
Alamsyah menjelaskan bahwa ijin Allah swt telah memberikan ruang waktu dan sehatnya, bersamaan dengan hadirnya ide perihal charity untuk masyarakat terdampak gempa, para musisi menyambut baik.
“Informasi terakhir, kami pun mencoba asessment ulang di lokasi terdampak gempa bumi dan hasilnya adalah adanya beberapa fasilitas umum yang masih belum bisa digunakan seperti sedia kala. Dan dengan kondisi tersebut, para musisi berkeinginan untuk bisa mengisi bagian kebermanfaatan untuk hal yang belum optimal tersebut,” imbuh Alamsyah.
“Saya bersyukur alhamdulilah, terima kasih kepada kawan-kawan para musisi yang telah memberikan energi baik/positif untuk menjaga terus kehidupan ini agar lebih baik,” pungkas Alamsyah menutup pembicaraan.