PENTAS.TV – BANDUNG, Banyak bukti yang menunjukkan bahwa korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya fokus pada bagaimana menorehkan performa dan kinerja plus pelayanan prima kepada publik di negara ini, tetapi juga mengusung misi sosial.
Adalah korporasi public service pelat Merah sektor transportasi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) satu di antaranya.
Melansir kai.id, Raden Agus Dwinanto Budiadji, Executive Vice President (EVP) of Corporate Secretary PT KAI (Persero), mengungkapkan, selama empat bulan perdana tahun ini atau Januari-April 2025, pihaknya tetap gencar menyalurkan beragam bantuan yang terkemas dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) atau kini beristilah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Selama periode tersebut, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkapkan bahwa secara nominal, angka penyaluran bantuan TJSL tergolong masif.
“Yakni , sekitar Rp8,14 miliar. Tepatnya, Rp8.146.190.013,” tandas Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Pemanfaatannya, jelas dia, pada beragam aspek, baik bernuansa sosial, lingkungan, maupun pengembangan dan pemberdayaan pada pelaku Usaha Mikro-Kecil-Menengah (UMKM) di seluruh wilayah operasional.
Bantuan bernilai Rp5,15 miliar atau tepatnya Rp5,1553.280.784 di antara total TJSL selama Januari-April 2025, jelasnya, pemanfaatannya pada program Bina Lingkungan.
Cakupannya,, kata dia, termasuk inisiatif-inisiatif andalan. Misalnya, sebut Raden Agus Dwinanto Budiadji, berkaitan dengan kondisi darurat serta kebencanaan, KAI Quick Respon.
Lalu, tuturnya, berkenaan dengan kesehatan. Pada bidang ini, tukasnya, pihaknya menggulirkan KAI Sehat Sejahtera. Bentuknya, katanya, semisal pengobatan gratis menggunakan Rail Clinic.
“Ada juga penyuluhan kesehatan. Tidak itu saja, kami pun turut mengembangkan dan mengaktifkan fasilitas sanitasi pada pelosok wilayah,” urainya.
Berkaitan dengan pendidikan, Raden Agus Dwinanto Budiadji menyampaikan, pihaknya memiliki program KAI EduFriend, yang turut mendukung SDG 4 atau Pendidikan Berkualitas.
Bentuknya, berupa pendampingan pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di sekitar areal jalur kereta serta wilayah yang menjadi binaan jajarannya.
Tentang kelestarian alam dan lingkungan, tambahnya, pihaknya pro-aktif merealisasikan program ramah lingkungan termasuk agenda Net Zero Emission NZE yang dicanangkan pemerintah terealisasi pada 2060. Yakni, KAI Go Green dan Bersih-Bersih Lingkungan (BBL)
Sedangkan penyaluran bantuan TJSL bernilai Rp2,27 miliar atau tepatnya Rp2.278.307.549 sisanya, pemanfaatannya bagi pemerkuatan kapasitas serta daya saing UMKM. “Bentuknya, pembiayaan,” sahutnya.
Bentuk dan tujuannya, ujar Raden Agus Dwinanto Budiadji, selain pembiayaan serta memperkuat daya saing, juga pendampinhan sekaligus erluasan networking, dan membuka akses pasar. (win/*)