Profesi barista telah mengalami transformasi signifikan seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. Mesin espresso modern kini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang memungkinkan pengaturan suhu yang lebih presisi, tekanan yang terkontrol dengan baik, dan ekstraksi yang konsisten
Selain itu, alat penyeduhan alternatif seperti AeroPress, Syphon, dan Chemex memberikan variasi dalam cara penyeduhan kopi, sehingga barista dapat mengeksplorasi berbagai metode untuk menghasilkan cita rasa yang unik
Dengan akses yang lebih mudah terhadap informasi dan sumber daya edukasi, barista dapat terus mengembangkan keterampilan mereka dan tetap relevan dalam industri yang kompetitif ini.
Dan adalah Lembaga Pendidikan Terapan (LPT) Panghegar menjadi Solusi bagi mereka yang menginginkan penambahan keahlian untuk menjadi barista.
Sejak lama hadir di Bandung menjadi Lembaga yang meluluskan banyak para tenaga ahli di bidang Barista atau lainnya. Dan dengan pengalaman yang dimiliki, tak heran LPT Panghegar menjadi langganan orang-orang yang ingin meningkatkan skillnya di bidang barista atau bisnis café dan lainnya.
“Total yang ikut ujian barista di LPT Panghegar kali ini ada 8 orang, yang basic ada 7 orang dan 1 nya lanjutan. Banyak yang tahu perihal pelatihan barista ini dari sosial media dan juga website LPT Panghegar,” tutur Muhammad Rendy, trainer barista LPT Panghegar, Sabtu (03/08/24) ketika ditemui.
“Peserta yang belajar di LPT ini ada dari berbagai daerah, banyak dari Bandung sendiri, juga dari Bogor, Cimahi, dan Bekasi. Mereka berasal dari berbagai macam background. Dari mereka yang mau ujian, ada yang motivasinya untuk mencari kerja sebagai barista di coffee shop, dan ada juga yang motivasinya untuk berbisnis,” serunya.
Rendy menjelaskan bahwa peserta yang bermotivasi bisnis, ada yang mau membuka usaha coffee shop tetapi ada juga yang sudah memiliki Kedai Makan dan mereka ingin kedainya lengkap dengan kehadiran produk kopi yang enak. Dan untuk bisa menyajikan kopi dengan enak tentu butuh keahlian atau ilmu.
Ia pun memaparkan bahwa bagi beberapa orang, barista itu merupakan dunia yang baru dan perlu adaptasi dari pengenalan-pengenalan istilahnya, adaptasi dari evaluasi terhadap sensori/cita rasa Dimana dalam hal ini bagaimana si peserta bisa membedakan bahwa kopi itu enak atau tidak enak.
Rendy pun mengatakan bahwa memang rata-rata dari semua peserta pembelajaran barista, mereka dituntut untuk bisa menguasai perihal sensorinya dahulu sehingga bisa memahami dan mengevaluasi produk kopi tersebut. Bagus atau tidak, kopi yang dibuat, salah satunya adalah dari rasanya.
“Para peserta barista di sini, latar belakang mereka tuh, ada yang peminum kopi, ada juga yang belum atau tidak terbiasa meminum kopi. Dan salah satu hal yang penting pembelajaran di LPT Panghegar ini adalah kita disini belajar perihal kopi itu adalah dasarnya, yakni belajar Teknik Manual Brew, Espresso Machine, produk, pembuatan menu. Akan tetapi, di sisi lain pun kita berikan insight kepada peserta bagaimana sih keadaan di lapangan, bagaimana cara kita mengoperasikan bar,” terang Rendy.
“Peserta tidak hanya bisa menyeduh dan tahu kopi, tetapi juga bagaimana menjadi seorang barista. Di sisi lain juga, bagaimana teman-teman peserta itu bisa juga Menyusun menunya sendiri. Kita kasih mereka pengetahuan tentang bahan baku, Teknik-teknik pembuatan minuman, kemudian sampai ke perhitungan modal atau hppnya hingga ke proyeksi marginnya,” ulas Rendy.
“Keahlian dasar para barista hingga ke pengetahuan managemen pun harus peserta kuasai dan untuk pengetahuan lebih lanjut, mereka bisa teruskan di pembelajaran pendalaman keahlian lanjutan,” imbuh Rendy.
Rendy menginformasikan bahwa pembelajaran lanjutan untuk barista akan lebih dalam pembelajarannya dan penguasaan skil baristanya sehingga mereka yang belajar dasar barista akan semakin menguasai skill barista ini.
Dan terpenting adalah, dalam pembelajaran lanjutan barista, ada pembelajaran pola pikir/mindset bisnisnya serta bagaimana agar bisa survive dalam menjalankan usaha coffee shopnya.
“Di pembelajaran lanjutan ini pun akan sangat berbeda dengan pembelajaran dasar karena di lanjutan akan ada pembelajaran Mixology yaitu penguasaan seni dan ilmu mencampur minuman yang kreatif menggunakan teknik dan metode canggih serta inovatif,” ungkap Rendy.
“Jadi, di pembelajaran Mixology itu tidak hanya bagaimana menguasai ilmu penyajian kopi saja, tetapi bisa juga membuat menu minuman berbahan dasar buah, sayur atau kacang-kacangan. Dan minuman ini lebih identiknya dengan moctail, karena tidak semua orang yang datang ke coffee shop itu ingin minum kopi saja,”pungkas Rendy menutup pembicaraan.