PENTAS.TV-BANDUNG, Pengerjaan Trotoar di sepanjang jalan Pajajaran Bandung menuai sejumlah komplen. Kritikan dan masukan itu berkaitan dengan material yang digunakan dan tata kelola drainase penunjangnya.

Saat ini belasan pekerja tengah ngebut menyelesaikan proyek trotoar di sepanjang jalan Pajajaran Bandung. Trotoar tersebut terbilang luas karena memiliki lebar sekira tiga meter. Namun yang dipersoalkan oleh sejumlah pengguna dan pemilik bangunan di jalan tersebut adalah soal material yang digunakan.

Ius Suswato, seorang pengguna jalan yang setiap hari melintasi trotoar tersebut memberikan kritik pada fasilitas yang sedang dikerjakan. “Harusnya selokannya juga diperlebar, karena jalan ini kerap banjir kalau hujan.”, ujarnya.

Pada Jumat siang, 31 Oktober memang tampak sejumlah pekerja yang tengah ngebut menyelesaikan proyek trotoar itu. Mereka saling bahu membahu menata trotoar yang menjadi fasilitas umum Kota Bandung. Tampak sejumlah brangkal yang ditumpuk di sisi jalan. Ini juga yang menurut Ius bisa mengakibatkan pengendara khususnya motor terjatuh. “Dua malam lalu juga ada pengendara motor yang jatuh, dikarenakan licin dan ketika hujan, seringkali brangkal terbawa ke jalan”, ungkapnya.

Pemilik salah satu bangunan di jalan Pajajaran yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengungkapkan hal senada kepada redaksi Pentas. Menurutnya, seharusnya pemilihan material yang digunakan bukan bahan solid yang tidak tembus air. “Ini kan kalau menggunakan Paving blok sepertinya akan lebih baik karena ketika hujan, air bisa terserap”, paparnya.

Menurutnya, ketika hujan, jalan Pajajaran ini kerap tergenang air di banyak sisinya . “Ini kan tidak baik juga untuk ketahan jalan itu sendiri”, ungkapnya.

Saat ini pihak pemerintah tengah mengebut menyelesaikan trotoar di sepanjang jalan Pajajaran. Trotoar di jalan ini mestinya menjadi salah satu contoh penataan trotoar yang ramah bagi pejalan kaki dan juga lingkungan.(GIH/*)