
PENTAS.TV – BANDUNG, Banyak kala berpendapat bahwa selama beberapa periode terakhir, perekonomian, khususnya di Indonesia, mengalami perlambatan akibat perkembangan global.
Meski demikian, ada beberapa sektor yang tetap menunjukkan performa dan kinerjanya yang moncer. Satu di antaranya perbankan.
Dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga pengawas sekaligus regulator Industri Jasa Keuangan (LJK) ini menyatakan bahwa hingga dua bulan perdana 2025, kinerja perbankan nasional tetap bersinar.
Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menginformasikan, hingga Februari 2025, perbankan tetap menunjukkan pergerakan positif. Hal itu, tuturnya, tercermin pada kinerja penyaluran kredit atau pembiayaan.
Secara tahunan, jelas Dian Ediana Rae, hingga Februari 2025, sektor perbankan menggeliat 10,3 persen atau menjadi Rp7.825 triliun.
“Perkembangan itu lebih baik daripada perkembangan secara tahunan pada Januari 2025, yang posisinya 10,27 persen,” tandas mantan Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Jabar tersebut.
Kredit investasi, ujar pria berkaca mata ini, menjadi yang paling bergeliat, yakni 14,72 persen secara tahunan.
Lalu, sambungnya, kredit konsumsi yang mengalami pergerakan positif secara tahunan 10,31 persen. Selanjutnya, ucap Dian Ediana Rae, adalah kredit modal kerja l, yang bergairah 7,66 persen secara tahunan.
Dian Ediana Rae meneruskan, perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank’ Negara (Himbara) serta berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tampil sebagai trigger utama bergairahnya penyaluran kredit.
Secara kumulatif, penyaluran kredit korporasi-korporasi perbankan pelat merah bergeliat 10,93 persen.
Gacornya penyaluran kredit perbankan itu, tambah Dian Ediana Rae, diimbangi oleh pergerakan positif rasio Non-Performing Loan (NPL). “Pada Februari 2025, posisi rasio NPL Gross perbankan yakni 2,22 persen,” tuturnya.
Acuan bergairahnya performa dan kinerja perbankan lainnya, sambung dia, yakni bertambahnya nomina pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Hingga Februari 2025, ungkapnya, nilai total pengelolaan DPK oleh perbankan bertambah 5,75 persen secara tahunan atau menjadi Rp8.926 triliun. (win)