PENTAS.TV – BANDUNG, Meski terjadi beragam dinamika global, semisal trade war antara Amerika Serikat (AS) dan China, kondisi itu tidak menutup kemungkinan beberapa sektor ekonomi di tanah air, khususnya Jabar, terutama Industri Jasa Keuangan ( IJK), t etap bergeliat pada tahun ini.
Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Jabar memprediksi, performa dan kinerja IJK di Tatar Pasundan tetap berpotensi menunjukkan pergerakan positif.
Pada agenda Evaluasi dan Tantangan Kinerja Lembaga Jasa Keuangan Tahun 2025, Darwisman, Kepala OJK Jabar, berpendapat, tahun ini, beberapa sub-sektor IJK Jabar, yakni perbankan, pasar modal, dan multi-finance alias lembaga pembiayaan, punya kans untuk bergeliat .
“Penyaluran kredit perbankan pada tahun ini, kami proyeksikan menggeliat 9-11 persen secara tahunan,” tandas Darwisman.
Tidak hanya kredit, lanjutnya, pihaknya juga memproyeksikan bahwa selama 2025, nominal pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh perbankan juga melejit 6-8 persen secara tahunan.
Sama halnya dengan penghimpunan dana oleh pasar modal. Berdasarkan Outlook IJK Jabar 2025, kata dia, tahun ini, penghimpunan dana oleh pasar modal berada pada level Rp220 triliun.
Tidak itu saja, lanjutnya, kinerja multifinance, aset asuransi, dan dana pensiun juga berpotensi mengalami pergerakan positif. Masing-masing, sebutnya, pada level 8 persen, 6 persen, dan 9 persen.
Dasar proyeksi perkembangan positif IJK tersebut, jelasnya, mengacu pada hasil kinerja selama 2024.
Sebagai contoh, performa perbankan. Selama Januari-Desember 2024, ungkapnya, secara tahunan, total aset, penyaluran kredit, dan pengelolaan DPK oleh perbankan bertambah 6,51 persen, 7,58 persen, dan 4,28 persen.
Tidak itu saja, tambahnya, hasil mitigasi beragam kendala dan permasalahan pun menunjukkan tren positif.
Hal ini, tuturnya, tercermin pada perkembangan positif risiko kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang berada pada level moderat, yaitu 3,08 persen.
Adanya sejumlah kebijakan , baik yang sudah maupun segera terbit, imbuh dia, juga menjadi tolok ukur proyeksi pergerakan positif IJK di Bumi Parahyangan pada tahun ini.
Agar proyeksi itu bisa terealisasi, Darwisman menyatakan, pihaknya melakukan dan menyusun beberapa strategi. Antara lain, memperkokoh dan memperharmonis sinergi dengan seluruh stakeholder.
Selain itu, sahutnya, juga membuka akses keuangan pada beberapa sektor ekonomi lainnya.
“Di antaranya, industri, pertanian, perdagangan, dan lainnya,” ujar dia
Termasuk, lanjutnya, turut pro-aktif menyukseskan bergulirnya beberapa program pemerintah. Seperti, Makan Bergizi Gratis dan Proyek 2 Juta Rumah. (win)