The Yatim Vilage ke-8 Hadir di Nanjung, LAZ Abulyatama Indonesia Kontribusi Positif Untuk Masyarakat

0
CEO LAZ Abulyatama Indonesia berfoto bersama pengurus dan anak-anak Yatim
CEO LAZ Abulyatama Indonesia berfoto bersama pengurus dan anak-anak Yatim

Jumlah anak yatim di Indonesia yang mencapai 4 juta jiwa menjadi tantangan besar bagi seluruh komponen masyarakat. Dengan data hitungan di tahun 2021, program perlindungan bagi anak yatim, piatu dan yatim piatu mencakup sasaran sebanyak 4.043.622 anak. Yakni terdiri dari 20.000 anak yang ditinggal orangtua akibat Covid-19; 45.000 anak yang diasuh LKSA dan 3.978.622 anak diasuh oleh keluarga tidak mampu.

Dengan jumlah juta jiwa anak yatim/piatu tersebut yang tidak sedikit, peran lembaga serta masyarakat diperlukan untuk membentuk mereka menjadi pribadi yang bertumbuh dan sukses.

“Pendirian The Yatim Vilage (TYV) yang terletak di Komplek Margaasih Residence No. 24, Jl. Nanjung No.KM.4, Lagadar, Kec. Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40115 ini merupakan The Yatim Vilage yang ketujuh. Adapun pusat The Yatim Vilagenya terletak di Bogor dengan 200-an santri dan ada  25 bunda yatim yang diberdayakan disana,” ujar Sudarmanto, CEO Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Abulyatama Indonesia.

“Selain daerah Bandung, The Yatim Vilage ini ada juga di luar daerah Bandung, seperti di Makasar, Gorontalo, Medan, Bukittinggi, kemudian di Palembang juga ada. Sementara, untuk yatim yang aktif berkisar lima ratusan,” serunya.

Sudarmanto menerangkan bahwa diluar kegiatan The Yatim Vilage, di tahun 2024 ada juga program yang bernama Yatim Fest, Muharram Fest yang bisa membuat LAZ  Abulyatama Indonesia  mampu menyantuni hingga 20 ribu anak yatim.

Ia pun menjelaskan bahwa keberadaan Yayasan Abulyatama Indonesia yang baru memasuki tahun ke-9 tetapi untuk lembaga filantropi LAZ Abulyatamanya Indonesia baru masuk di tahun pertama. Namun, walau belum lama tapi telah banyak kegiatan produktif yang telah dilaksanakan LAZ Abulyatama Indonesia .

CEO Abulyatama Indonesia ini menerangkan bahwa karena yayasan ini bermula dari ekosistem yang dibangun maka donasi yang sering masuk berasal dari para anggota komunitas juga.

Namun, sangat terbuka dan sudah terjalin juga kerja sama dengan pihak luar untuk penerimaan dana yang bisa disalurkan dalam kegiatan LAZ Abulyatama Indonesia.

“Bahkan, sebagai lembaga LAZ, kita memiliki ijinnya dari Baznas dan Kementrian Agama untuk ijin operasionalnya, sementara, untuk yayasan dari Dinas Sosial,” ulasnya.

“Sedangkan target utama yang ingin kita capai di tahun ini untuk LAZ sesuai hasil musyawaroh kerja kita, kita tuh insyaallah ingin bisa mencapai 1.000.000 penerima manfaat, sementara untuk target himpunannya berkisar di 100 milyaran dan memang untuk jadi LAZ itu sendiri, kita ditarget harus capai 50 Milyaran. Dan mudah-mudahan target ini bisa terealisasi,” tutur Sudarmanto.

Sudarmanto pun menjelaskan kegiatan LAZ Abulyatama Indonesia tidak hanya dilakukan di Indonesia saja tetapi luar Indonesia juga berjalan. Untuk tim yang ada di luar negeri, ada divisi yang bernama  Energi of Aqso dimana satuan kerja ini bertugas untuk santunan ke Palestina.

 “Dulu pun sebelum terjadinya genosida di Palestina, LAZ Abulyatama Indonesia ini pun memberikan santunannya ke Ughur Cina. Dan kegiatan yang kami jalani tidak terjun langsung ke daerah yang dimaksud tetapi bekerja sama dengan NGO-NGO (Non-Government Organization) yang berada di sana,” pungkas Sudarmanto.

Dari orang baik untuk orang baik melalui www.agenkebaikan.com

Sebelum peresmian rumah TYV, yang hadir diberikan pemaparan perihal kontribusi terhadap umat yang bisa berdampak luas. Berdampak bagi internal pribadi berupa ibadah atau kebermanfaatan yang lebih luas juga.

Adanya potensi menghasilkan rupiah dari kegiatan baik tersebut, tentu hal tersebut bisa dikatakan “bonus” karena sejatinya program yang ada di situs www.agenkebaikan.com ini adalah penumbuhan kewirausahawan diri berdampak pada lingkungan sekitar.

Apalagi, seperti diketahui bahwa banyaknya korban PHK yang terjadi akhir-akhir ini menjadi solusi bagi mereka yang ingin tetap mendapatkan kegiatan bermanfaat juga menghasilkan rupiah.

“Program agen kebaikan ini menjadi peluang dan potensi kegiatan sekaligus beribadah. Apalagi, tidak hanya orang-orang yang terkena pemutusan hubungan pekerjaan saja, tetapi para generasi Z yang belum mendapatkan penghasilan, mereka bisa stand by di rumah bisa hasilkan cuan,” tukas Dudi menambahkan.

“Semoga dengan banyaknya orang menjadi agen kebaikan ini, menjadi jalan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang di luar sana, semakin banyak juga orang-orang yang terbantukan, terutama anak-anak yatim dan keluarga duafa,” papar Dudi.