Ada abar Baik Nih Bagi Petani dan Pedagang: Kereta Khusus Siap Beraksi Simak Keterangan KAI

0
PT KAI siapkan kehadiran Kereta Khusus Petani-Pedagang. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Berbagai upaya, termasuk inovasi, terus digulirkan korporasi-korporasi, tidak terkecuali yang berpredikat public service, seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).

Buktinya, korporasi yang dahulu bernama Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) itu punya inovasi terbaru. Yaitu, melayani dan mengakomodir kebutuhan transportasi bagi kalangan petani dan pedagang.

Bagaimana caranya?

Kepada media, Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT KAI (Persero), mengungkapkan, pihaknya menyiapkan sebuah pola pelayanan transportasi bagi kalangan petani dan pedagang. Yakni, bersiap mengaktifkan Kereta Khusus Petani- Pedagang.

“Benar. Rencananya seperti itu. Pada 15 Agustus 2025, kereta khusus itu melakoni Dynamic Trial atau uji coba dinamis. Rutenya Surabaya Gubeng-Lamongan,” tandas mantan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) tersebut.

Sebelumnya, yakni 14-15 Agustus 2025, jelasnya, kereta itu pun melalui tahap pengujian, yakni uji coba statis.

Uji coba itu, jelas dia, merupakan cara jajarannya berkaitan dengan nilai keekonomian kereta tersebut. Tentunya, tegas dia, nilai keekonomian itu harus berdampak positif bagi kalangan petani dan pedagang.

Bobby Rasyidin menjelaskan misi rencana jajarannya mengaktifkan kereta khusus tersebut. Yakni, mempermudah mobilitas dan logistik hasil pertanian dan perdagangan. Tentunya, sahut dia, muaranya adalah terciptanya pergerakan ekonomi secara positif.

Kereta khusus itu, lanjutnya, berupa kereta K3 alias Kereta Penumpang Ekonomi. Saat ini, sambungnya, masih dalam proses modifikasi, yang merupakan perpaduan antara kereta kelas bisnis dan kelas ekonomi.

“UPT (Unit Pelaksana Teknis) Balai Yasa Surabaya Gubeng menjadi lokasi proses modifikasi dan uji coba kereta khusus itu,” ujar Bobby Rasyidin.

Desainnya pun berbeda dengan kereta penumpang lainnya. Misalnya, kata dia, posisi tempat duduk sejajar.

Hal itu, kata dia, agar ada space cukup luas untuk menempatkan hasil pertanian atau beragam komoditas perdagangan.

Kapasitas penumpang pun, tambahnya, mengalami penyesuaian. Apabila kereta penumpang reguler berkapasitas 73 seat per gerbong, daya angkut penumpang kereta khusus ini yakni 106 orang.

Perbedaan lainnya, sambung Bobby Rasyidin, yakni ukuran pintu sambungan antar-gerbong alias bordes.

“Pintu bordes kereta penumpang reguler yakni 800 milimeter. Nah, kereta khusus ini, kurang pintunya (bordes) 900 milimeter,” paparnya.

Persamaannya dengan kereta reguler, ucap Bobby Rasyidin, demi kenyamanan perjalanan, gerbong kereta khusus masih dilengkapi rak bagasi dan toilet.

Sejatinya, ungkap Bobby Rasyidin, ide untuk mengaktifkan Kereta Khusus Petani-Pedagang tercetus dalam sebuah pembicaraan teknis pada Mei 2024. (win/*)