
PENTAS.TV – BANDUNG, Industri perbankan nasional, khususnya, segmen Bank Perekonomian Rakyat (BPR) -Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) kembali menjadi sorotan publik.
Pasalnya, jumlah BPR-BPRS yang rontok akibat izin operasionalnya dibekukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertambah. Pada Agustus 2025,, sejak awal 2024, jumlah BPR-BPRS yang kiprahnya berakhir menjadi 24 perbankan.
Adalah BPR yang asal Sumatera Utara yang mengalami kebangkrutan. Yakni, PT BPR Disky Surya Jaya (DSJ).
Seperti 22 BPR-BPRS lainnya, tumbangnya PT BPR DSJ disebabkan oleh pola manajemen yang buruk. Efeknya, likuiditas permodalannya tidak sesuai persyaratan yang ditetapkan OJK.
Dasar pembekuan dan menghentikan aktivitas perbankan yang berlokasi di Jalan Medan-Binjai Kilo Meter (KM) 14.6, Komplek Padang Hijau Blok A No.18 Deli Serdang Sumatera Utara tersebut yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 28/2023 tertanggal 29 Desember 2023.
Isinya, tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah.
Sebelum pembekuan, sebenarnya, OJK memberi peluang dan kesempatan kepada PT BPR DSJ untuk berbenah sehingga persyaratan permodalan minimun terpenuhi.
Sayangnya, hingga batas waktu pembenahan, manajemen perbankan itu gagal melakukannya.
OJK menegaskan, pemberhentian aktivitas PT BPR DSJ itu pun bagian upaya otoritas keuangan nasional ini demi pemerkuatan daya saing industri perbankan.
Tidak itu saja, hal itu pun agar masyarakat tetap memiliki kepercayaan kepada industri perbankan.
Berikut daftar 23 Perbankan yang Mengalami Kebangkrutan
- PT BPR Wijaya Kusuma
- PT BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
- PT BPR Usaha Madani Karya Mulia
- PT BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
- PT BPR Purworejo
- PT BPR EDC Cash
- PT BPR Aceh Utara
- PT BPR Sembilan Mutiara
- PT BPR Bali Artha Anugrah
- PT BPRS Saka Dana Mulia
- PT BPR Dananta
- PT BPR Bank Jepara Artha
- PTBPR Lubuk Raya Mandiri
- PT BPR Sumber Artha Waru Agung
- PT BPR Nature Primadana Capital
- PT BPRS Kota Juang (Perseroda)
- PT BPR Duta Niaga
- PT BPR Pakan Rabaa
- PT BPR Kencana
- PT BPR Arfak Indonesia
- PT BPRS Gebu Prima
- PT BPR Rakyat Dwicahaya Nusaperkasa.
- PT BPR Disky Surya Jaya. (win/*)