Apiknya Performa Bank Danamon: Laba Bersih dan Kredit Triliunan Rupiah

0
Hingga semester perdana 2025, Bank Danamon salurkan kredit dan trade finance bernilai Rp195,7 trilliun. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Bagi setiap korporasi, baik berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta, apa pun sektornya, catatan kinerja yang apik merupakan keniscayaan mutlak.

Keniscayaan mutlak untuk senantiasa membukukan performa dan kinerja apik ini juga berlaku begi korporasi perbankan swasta jumbo nasional, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Buktinya, pada semester I 2025 perbankan berkode emiten BDMN ini sukses meraup laba bersih yang lebih banyak daripada realisasi periode sama tahun sebelumnya.

Dalam konferensi pers kinerja keuangan Bank Danamon semester I 2025 secara on line belum lama ini, Theresia Adriana Widjaja, Chief Financial Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk, mengumumkan bahwa hingga semester perdana tahun ini, pihaknya membukukan laba bersih konsolidasi, yang secara tahunan, bertambah persen atau menjadi Rp1,6 triliun.

Catatan apik berikutnya, kata dia, yaitu stabilnya perolehan laba operasional. Pada semester I 2025, sebut dia, pihaknya meraup laba operasional bernominal Rp9,4 triliun.

Theresia Adriana Widjaja meneruskan, ada beberapa faktor penunjang bertambahnya perolehan laba bersih pada paruh pertama tahun ini.

Yaitu, ungkap dia, penyaluran kredit dan trade finance. “Secara konsolidasi, pada semester I 2025, nominal penyaluran kredit dan trade finance yakni Rp195,7 triliun atau lebih banyak 6 persen daripada periode sama 2024,” tandasnya.

Penopang gacornya penyaluran kredit dan trade finance, beber dia, yakni berkat pergerakan positif Enterprise Banking & Financial Institution.

Lalu, sahut dia, lini bisnis Small & Medium Enterprise (SME) Banking. “Kemudian, Consumer Banking,” ucapnya.

Moncernya gelontoran kredit dan trade finance, sahut Theresia Adriana Widjaja, diimbangi perkembangan positif rasio Non-Performing Loan (NPL). Pada Juni 2025, posisi NPL, bruto kata Theresia Adriana Widjaja, yakni 1,8 persen.

Tidak hanya kredit dan trade finance, tambah dia, pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir Juni 2025 pun bergeliat.

Posisi DPK konsolidasi hingga semester pertama 2025, sebut Theresia Adriana Widjaja, yakni Rp160,1 triliun. Nominal tersebut, jelasnya, bertambah 10 persen secara tahunan. (win/*)