PENTAS.TV – BANDUNG, Melalui badan dan lembaga-lembaganya, termasuk korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah berupaya keras agar kebutuhan pangan terpenuhi.

Satu contohnya, bergulirnya penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP, menggunakan skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Bantuan Pangan.

Bagaimana perkembangannya?

Dalam rapat Koordinasi Inflasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nita Yulianis, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), menginformasikan, selama sembilan bulan tahun ini, yakni 1 Januari-1 September. 2025, realisasi pendistribusian CBP melalui skema Beras SPHP oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) bervolume 303,18 ribu ton.

Secara volume, pendistribusian Beras SPHP memang masif. Namun, secara persentase, angkanya masih kecil.

“Pendistribusian Beras SPHP selama 1 Januari -1 September 2025 itu setara 20,21 persen total target, yang volumenya 1,5 juta ton,” tandas Nita Yulianis.

Nita Yulianis menuturkan, sebanyak 181 ribu ton di antaranya, tersalurkan pada periode Januari-Maret 2025.

Sedangkan periode Juli-Desember 2025, ungkap dia, target volume pendistribusian Beras SPHP yaitu 1,31 juta ton.

Soal Bantuan Pangan alokasi Juni-Juli 2025, Nita Yulianis mengemukakan, penyalurannya hampir tuntas 100 persen. “Yakni, 360.478 ton. Angka ini setara dengan 98,61 persen target penugasan,” ujarnya.

Pada Bantuan Pangan Juni-Juli 2025, sambungnya, pemerintah menetapkan sebanyak 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM, kata dia, berhak menerima 10 kilo gram beras.

Bicara tentang pengadaan, Nita Yulianis menuturkan, hingga 1 September 2025, Perum Bulog membukukan volume penyerapan beras atau gabah kering setara beras sebanyak 2,93 juta ton setara beras.

“Untuk stok CBP yang dikelola Perum Bulog, hingga awal September 2025, volumenya 3,93 juta ton,” pungkasnya. (win/*)