PENTAS.TV – BANDUNG, Beberapa waktu lalu, terkuak informasi mengenai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.
Ternyata, fasilitas transportasi yang dikelola anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) , itu memiliki beban utang yang luar biasa. Kabarnya, setiap tahunnya, PT KAI (Persero) menanggung utang triliunan rupiah.
Isu ini pun bergulir dan menjadi perhatian serius seluruh lapisan masyarakat. Terlebih, Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, berkeberatan apabila pembayaran utang Whoosh bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Alasannya, proyek Whoosh berbasis Business to Business (B to B).
Kemudian, President Republik Indonesia (RI) 2024-2029, Prabowo Subianto, memanggil Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT KAI (Persero). Tentunya, sejumlah kalangan memperkirakan bahwa pertemuan antara Prabowo Subianto dan mantan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) tersebut membahas Whoosh.
Setelah bertemu Prabowo Subianto, Bobby Rasyidin mengungkap isi pembicaraannya. Dalam pertemuan itu, beber Bobby Rasyidin, Prabowo Subianto menginstruksikan korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi publik itu supaya memperkuat, membenahi, dan menyempurnakan pelayanannya.
Misalnya, menambah sekaligus memperkuat armada Commuter Line Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
“Lalu, membenahi fasilitas-fasilitas lainnya,. Antara lain, jalur, armada kereta, pola pelayanan, dan lainnya, ” tandas Bobby Rasyidin kepada media.
Pembenahan dan penyempurnaan serta pemerkuatan pelayanan yang diinstruksikan Presiden RI kedelapan itu, tambahnya, juga meliputi restrukturisasi dan revitalisasi peron Stasiun KRL Jabodetabek.
Namun, soal penambahan 30 kereta yang proses pembuatannya, berdasarkan hasil pengadaan, oleh PT Industri Kereta Api (INKA) dan industri asal China, Bobby Rasyidin menyatakan, bahwa ha itu merupakan program terpisah.
“Persoalan soal PT INKA yang 100 persen menangani pengadaan, kami perlu mengalkulasinya secara rinci,” ucapnya.
Ketika meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Prabowo Subianto, menegaskan, pemerintah menyiapkan anggaran Rp5 triliun untuk merealisasikan penambahan armada perkeretaan, khususnya KRL selama satu tahun mendatang. (win/*)














