Bukti Bank BJB Serius Geliatkan Ekonomi Jabar: Turut Kebut Investasi Bernilai Super Mewah, Apa Saja Cakupannya?

0
Bank BJB turut percepat investasi di Jabar. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Setiap korporasi pelat merah, baik yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tentunya punya peran strategis agar perekonomian nasional dan daerah tetap bergairah.

Begit pula dengan korporasi perbankan berbendera BUMD yang menjadi kebanggaan publik Bumi Parahyangan, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk (Perseroda) alias bank bjb.

Buktinya, hingga kini, perbankan yang bermarkas di Jalan Naripan Bandung itu pro-aktif dan sangat serius menggeliatkan perekonomian tatar Pasundan. Satu caranya, mendukung terakselerasinya iklim investasi di Jabar.

Dalam keterangannya, Herfinia, Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, mengemukakan, keaktifan jajarannya mengakselerasi iklim investasi agar perekonomian Tatar Pasundan terus bergerak positif,, tidak hanya sesuai kebijakan Bank Indonesia (BI),tetapi juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Satu bentuk nyata dukungannya, ujar Herfi, sapaan akrabnya, pihaknya memfasilitasi bergulirnya agenda The 3rd West Java Investment Roadshow 2025 di Krakatau Ballroom, T-Tower bank bjb, Jakarta beberapa waktu lalu.

Herfi mengatakan, roadshow ini termasuk rangkaian agenda menjelang The 7th West Java Investment Summit 2025, yang rencananya, berlangsung pada pekan kedua November 2025.

Herfi menjelaskan, The 3rd West Java Investment Roadshow 2025 adalah hasil sinergi serta kolaborasi antara Pemprov Jabar, Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Jabar , dan pihaknya.

Misinya, ungkap dia, turut mengakselerasi investasi di Jabar. “Selain itu, juga ajang promosi berbagai proyek ready to offer kepada investor, baik domestik maupun mancanegara,” tandasnya.

Investment Roadshow pun, lanjutnya, bisa sebagai sebuah forum strategis untuk mempertemukan berbagai kalangan.

Yakni, ujarnya, perwakilan pemerintah pusat dan daerah, sektor perbankan, lembaga keuangan internasional, perwakilan diplomatik, termasuk para investor nasional dan global.

Roadshow itu, tutur Herfi, mempresentasikan 16 proyek investasi prioritas. Nominalnya, sahut dia, sangat mewah, yakni 1,49 miliar dolar Amerika Serikat AS atau sekitar Rp24,6 triliun.

“Sektor-sektor cakupannya antara lain agribisnis. Lalu, infrastruktur dan energi. Kemudian, kawasan pengembangan,” bebernya.

Adanya presentasi ke-16 proyek ready to offer itu, sahutnya, membuat investor antusias. Indikatornya, tukas dia, berlangsungnya penandatanganan 27 Letter of Intent.

Herfi menambahkan, pemerintah pusat membuihkan adanya investasi yang lebih masif pada periode 2025-2029. Hal itu, agar perekonomian nasional lebih bergeliat

Berkenaan dengan hal itu, pemerintah menetapkan sembilan sektor sebagai prioritas utama.

Di antaranya, ucap dia, The Newable & Renewable Energy alias Energi Baru-Terbarukan (EBT). Lalu, sektor pendidikan dan vokasi.

Agar para investor berminat berinvestasi, kata dia, pemerintah pun menyiapkan beberapa skema penawaran. Misalnya, insentif fiskal dan non-fiskal, semisal  tax holiday dan tax allowance.

Penawaran lainnya, tambahnya, berupa pemangkasan nilai pajak super bagi aktivitas-aktivitas pendidikan, riset, dan penelitian.

Munculnya sejumlah special policy, imbuh Herfi, juga mengandung misi lain. Yakni, mengakselerasi terbentuknya ekosistem Electric Vehicle (EV), khususnya di Jabar.

Tidak hanya insentif, ungkap dia, agar investasi lebih terakselerasi, pemerintah pun memperkokoh ekosistemnya.

Caranya, menerbitkan dan memberlakukan regulasi-regulasi yang pro-investasi serta lebih simpel.

Misalnya, mengimplementasikan Undang Undang (UU) Cipta Kerja. Lalu,implementasi perizinan berskema Online Single Submission (OSS).

*Tidak itu saja, juga mengembangkan kawasan industri serta Kawasan Khusus Ekonomi (KEK),” kata dia.

Jabar, sambungnya, selama ini, berkontribusi positif pada realisasi investasi nasional. Hal itu, ucapnya, berkat adanya beberapa sektor unggulan. Yakni, sebutnya, otomotif, transportasi, properti, dan kawasan industri, termasuk predikatnya sebagai sentra ekosistem EV. (win/*)