PENTAS.TV – BANDUNG, Pada 2023, pemerintah era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia ketujuh, Joko Widodo, secara resmi mengaktifkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh, rute Bandung-Jakarta.
Pada awalnya, cukup banyak masyarakat yang ingin merasakan sensasi menggunakan fasilitas transportasi yang sanggup melesat dalam kecepatan 350 kilo meter per jam tersebut.
Namun, sepertinya, dalam perkembangannya, publik lebih menyukai keberadaan kereta legendaris rute yang sama, yakni Parahyangan.
Apa indikatornya?
Dalam keterangannya, Anne Purba, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), mengklaim bahwa Parahyangan memang menjadi primadona publik untuk bepergian dari Bandung ke Jakarta atau sebaliknya.
Mantan Vice President Corporate Secretary PT KAI (Persero) Commuter Line Indonesia (KCI) ini menuturkan, kondisi itu tercermin pada semakin berjubel dan bertambahnya volume penumpang Parahyangan.
Bahkan, lanjut Anne Purba, persentase bertambahnya volume penumpang Parahyangan melebihi “kerabatnya”, Whoosh.
Anne menyebutkan, selama Januari-Oktober 2025, volume penumpang yang terlayani dan terakomodir Parahyangan bertambah 41,75 persen secara tahunan. Jumlahnya, kata dia, menjadi 728.949 orang.
Pada periode sama tahun sebelumnya, sambung Anne Purba, Parahyangan melayani dan mengakomodir sebanyak 514.253 orang penumpang.
Anne berpendapat, ada hal yang sekiranya membuat masyarakat memilih Parahyangan. Yakni, sahutnya, suasana perjalanan Parahyangan yang senantiasa memunculkan cerita berbeda para penumpangnya.
Meski waktu tempuh Parahyangan lebih lama daripada Whoosh, yakni sekitar 3 jam berbanding 40-45 menit, para penumpangnya mengaku nyaman selama melakoni perjalanan The Legend Train itu.
Pasalnya, ujar Anne Purba, jalur yang dilintasi Parahyangan dihiasi beragam pemandangan dan pesona alam nan indah.
Misalnya, sambung dia, adanya jembatan tinggi produk zaman kolonial Belanda yang dilintasi Parahyangan dan masih kokoh hingga saat ini.
Lalu, tuturnya, jalurnya pun melintasi lembah dan aliran sungai serta beberapa titik air terjun. Kemudian, ucapnya, kereta ini juga melaju menerobos terowongan bersejarah.
Bagi para penumpang yang menuju Bandung, terangnya, titik pemberhentian Parahyangan sangat strategis.
Itu karena lokasi Stasiun Bandung yang berada di pusat kota berjuluk Parisj van Java ini. Hal itu, lanjutnya, mempermudah para penumpangnya untuk menuju beberapa destinasi populer di Kot Kembang.
Di antaranya, kawasan kota bernuansa Eropa, yakni Jalan Braga. Akses menuju kawasan favorit di Kota Bandung lainnya, yaitu Dago, dan pusat-pusat jajanan atau kuliner, termasuk yang ingin berpelesir ke wilayah Bandung Utara nan asri, sejuk, dan berpanorama indah, yaitu Lembang, juga mudah terakses. (win/*)














