PENTAS.TV – BANDUNG, Terjadinya beragam dinamika global, cukup berpengaruh pada berbagai aspek perekonomian nasional.
Meski demikian, korporasi perbankan terakbar di Nusantara, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk tetap menunjukkan keperkasaannya.
Berdasarkan publikasi pelaporan keuangannya, pad November 2025, perbankan berkode emiten BBCA ini menambah pundi-pundi kekayaannya. Itu terjadi berkat perolehan laba bersih tahun berjalan bernominal Rp52,66 triliun.
Mengacu pada pelaporan tersebut, perolehan laba bersih pada akhir November 2025 tersebut, perbandingannya dengan periode sama tahun lalu, bertambah 4,35 persen.
Pada akhir bulan ke-11 tahun silam, PT BCA Tbk meraup laba bersih tahun berjalan bernilai Rp50,47 triliun.
Fantastisnya nilai laba bersih tahun berjalan yang diraup korporasi perbankan yang dinaungi PT Djarum Group tersebut, tentunya, ditopang sejumlah aspek.
Antara lain, bertambahnya Net Interest Income (NII) alias Pendapatan Bunga Bersih sebesar 4,10 persen secara tahunan. Nominalnya, yakni Rp73,03 triliun.
Penopang realisasi NII pada November 2025 tersebut yaitu perolehan Interest Income atau Pendapatan Bunga Bank, yang secara tahunan bergeliat 4,32 persen atau pad posisi Rp84,30 triliun.
Masifnya nilai perolehan laba bersih tahun berjalan tersebut juga ditopang mentereng dan apiknya performa beberapa lini bisnisnya.
Di antaranya, fantastisnya nominal penyaluran kredit atau pembiayaan. Hingga bulan ke-11 tahun ini berakhir, pembiayaan atau kredit yang disalurkan PT BCA Tbk bernilai Rp921,19 triliun.
Perbandingannya dengan realisasi November 2024 yang bernilai Rp875,78 triliun, penyaluran kredit hingga November 2025 lebih banyak 5,19 persen.
Apiknya performa PT BCA Tbk juga tercermin pada kepercayaan publik berkenaan dengan pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Indikatornya, hingga November 2025, PT BCA Tbk mengelola DPK yang juga terus bertambah. Nominalnya sultan, yakni Rp1.199,74 triliun.
Nilai pengelolaan DPK hingga November 2025 itu lebih banyak daripada November 2024, yang angkanya Rp1.109,45 triliun.
Dana kelolaan tersebut, mayoritas berupa Current Account-Saving Account (CASA) alias Dana Murah, yang terdiri atas tabungan dan giro.
Hingga November 2025, dana kelolaan CASA pada level Rp1.013.13 triliun, bertambah 10,74 persen secara tahunan. Pada November 1014, nilai CASA yang dikelola BBCA yaitu Rp914,85 triliun.
Sisanya, adalah Dana Mahal, yang berupa deposito. Selama 11 bulan .periode 2025, PT BCA Tbk mengelola deposito yang nominauRp186,61 triliun. (win/*)














