PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terciptanya stabilitas dan ketahanan pangan nasional, pemerintah menyiapkan beragam program.
Selain menggulirkan bantuan pangan bagi kalangan masyarakat kurang mampu, pemerintah juga bertekad memperkokoh posisi para peternak. Caranya, memperkuat pasokan pakan.
Berkaitan dengan hal itu, korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), kini mengemban tugas baru.
Yakni, menyalurkan dan mendistribusikan pakan ternak berupa Jagung Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar.
“Program ini adalah upaya pemerintah untuk mengintervensi harga pakan, khusus ya komoditas jagung, agar lebih terjangkau dan stabil,” tandas Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada media.
Dalam program Jagung SPHP, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pihaknya menyiapkan pendistribusian komoditas tersebut kepada para peternak, terutama peternak mandiri dan peternak rakyat, bervolume 52,4 ribu ton jagung.
Agar lebih sempurna dan optimal, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, dalam program Jagung SPHP ini, pihaknya juga mengalokasikan dana bernilai masif. Angkanya, sebut dia, Rp78 miliar.
Arief juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 78 miliar untuk penyaluran SPHP jagung ini kepada para peternak, terutama peternak mandiri dan peternak rakyat.
Teknis pendistribusiannya, kata Arief Prasetyo Adi, para peternak bisa membeli Jagung SPHP kepada Perum Bulog secara langsung. Harganya, sebut dia, Rp5.500 per kilo gram.
Nominal harga Jagung SPHP tersebut, tambahnya, termasuk subsidi pemerintah dan beberapa komponen, seperti biaya pengiriman.
Bicara tentang stoknya, Arief Prasetyo Adi membeberkan, saat ini, Perum Bulog mengelola sebanyak 70 ribu ton jagung. Seluruhnya, tutur dia, tersimpan pada gudang-gudang Perum Bulog. (win/*)