PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terciptanya stabilitas dan ketahanan pangan nasional, di berbagai wilayah, korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terus aktif dan agresif menyerap hasil pertanian para petani berupa beras atau Gabah Kering panen (GKP) setara beras.
Aktivitas penyerapan beras atau GKP setara beras pun Perum Bulog terus aktifkan di wilayah Tatar Pasundan.
Nurman Susilo, Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jabar, menegaskan, pihaknya terus menyerap dan siap membeli GKP petani sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilo gram.
“Kesiapan kami untuk menyerap dan membeli GKP termasuk upaya kami memperkuat stabilitas dan ketahanan pangan, khususnya di Jabar baik stok, maupun harga,” tandasnya.
Eksekusi pembelian GKP bernominal Rp6.500 per kilo gram itu, jelasnya, mengacu pada terbitnya Surat Penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor: 257/TS.03.03/K/9/2025.
Hasilnya, ungkap Nurman Susilo, hingga awal Oktober 2025, volume penyerapan dan pembelian GKP di wilayah kerjanya begit masif. Yakni, sebut Nurman Susilo, bervolume 754.273 ton.
Agar stabilitas dan ketahanan pangan di Jabar lebih kokoh serta terakselerasi, Nurman Susilo menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan ratusan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Hingga 29 September 2025, sambung dia, sebanyak 206 KDMP resmi bermitra dengan jajarannya. Mereka, terangnya, kini berpredikat mitra binaan atau berlabel Rumah Pangan Kita (RPK).
“Kami berupaya agar KPMD yang menjadi mitra terus bertambah. Ini supaya pendistribusian dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat lebih terakomodir sekaligus memperkokoh stabilitas serta ketahanan pangan di Jabar,” urai dia.
Karenanya, beber Nurman Susilo, pihaknya menjajaki 101 KDMP, yang informasinya, segera menerima suntikan dana pembiayaan perbankan-perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) sebagai mitra binaan.
Pada sisi lain, Nurman Susilo mengemukakan, pihaknya juga pro-aktif mendukung serta menyukseskan agenda pemerintah berkaitan dengan pangan, Makan Bergizi Gratis (MBG).
Agar program MBG bergulir lancar, tutur dia, pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Komoditasnya, sahut dia, antara lain, beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Lalu, ujarnya, beras premium, gula pasir, dan minyak goreng (migor).
Dalam program MBG, kata dia, beberapa KDMP yang terlibat. Yaitu, tukasnya, KDMP Cileunyi Wetan, KDMP Cangkuang Wetan, KDMP Syariah Mekarjaya, KDMP Mekarwangi, KDMP Kedung Waringin, KDMP Lambangsari, KDMP Jatimakmur, KDMP Mampang, KDMP Sukamaju Cilodong, dan KDMP Hambalang.
“Pada MBG, kami menyiapkan dan mengalokasikan komoditas beras bagi empat SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Kuantumnya, masing-masing SPPG sebanyak 6 ton,” pungkasnya. (win/*)