Gegara Hal Ini, Toyota Revisi Perolehan Laba Bersihnya, Jadi Berapa Nominalnya?

0
Toyota kurangi proyeksi perolehan labanya akibat kebijakan tarif impor AS. (Lazada)

PENTAS.TV – BANDUNG, Penerapan dan pemberlakuan beberapa regulasi perekonomian oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS) era kepemimpinan Donald Trump, di antaranya soal tarif otomotif, imbasnya mulai dirasakan para produsen otomotif global.

Satu di antaranya, industri otomotif raksasa asal Jepang, Toyota Motor Corporation.

Dalam pernyataan resminya, penerapan kebijakan otomotif oleh pemerintah AS menyebabkan Toyota Motor Corporation merevisi performa dan kinerjanya. Antara lain, berkenaan dengan perolehan laba dan nominal penjualan.

Prediksinya, Toyota Motor Corporation mengurangi perolehan laba bersih tahun fiskal 2025 yang berakhir Maret tahun ini.

Posisinya, menjadi 2,66 triliun yen atau sekitar 18 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang setara Rp294,62 triliun. Ini berarti, prediksi perolehan laba bersih tersebut berkurang 44,2 persen secara tahunan.

Toyota Motor Corporation menyatakan, penerapan bra masuk oleh pemerintah AS itu menyebabkan laba operasional tergerus 1,4 triliun yen atau 9,50 miliar dolar AS, setara Rp154,99 triliun.

Bagaimana dengan tahun fiskal 2025 terbaru?

Perkiraannya, laba operasional Toyota Motor Corporation lebih melempem 33,3 persen secara tahunan, menjadi 3,2 triliun yen atau 21,72 miliar dolar AS, setara Rp354,56 triliun.

Tidak hanya laba bersih, Toyota Motor Corporation pun mengestimasi nilai penjualan produk turut terpengaruh.

Perkiraannya, nilai penjualan bersih pada tahun ini, yakni, 48,5 triliun yen atau 329, 34 miliar dolar AS, setara Rp5.374,55 triliun.

Agar performanya tetap apik, Toyota Motor Corporation menyiapkan beberapa siasat. Antara lain, berencana membangun manufaktur, yang aktivasinya pada 2030. Kabarnya, Prefektur Aichi menjadi lokasi pembangunan manufaktur tersebut.

Misinya, Toyota Motor Corporation ingin tetap menjaga kapasitas produksinya pada level 3 juta unit per tahun. (win/*)