Gercep di Jabar, Bulog Segera Eksekusi Program Beras SPHP, Sebanyak Ini Alokasinya

0
Di Jabar, penyaluran Beras SPHP mulai bergulir. Perum Bulog Kanwil Jabar alokasikan ratusan ribu ton. (Istimewa)

PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat, khususnya komoditas beras, yang selama beberapa waktu terakhir harganya mahal, pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional (Indonesia), menyiapkan jurus ampuh.

Yakni menggulirkan Program Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Teknisnya, program itu berlangsung di seluruh wilayah Indonesia selama periode Juli-Desember 2025.

Guna menopang dan mendukung kelancaran, keefektifan, dan ketepatsasaran agenda ini, secara nasional, berdasarkan instruksi Bapanas, secara nasional, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyiapkan sebanyak  1.318.826.629 kilo gram atau sekitar 1,31 juta ton.

Di Tatar Pasundan, setelah terbitnya instruksi Bapanas mengenai bergulirnya Program Beras SPHP, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jabar bergerak cepat.

“Kami sangat siap menggulirkan Program Beras SPHP. Dalam waktu dekat, kami segera salurkan,” tandas Mohamad Alexander, Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jabar.

Selama program ini bergulir, lanjut Mohamad Alexander, di wilayah kerjanya, pihaknya mengalokasikan sebanyak 209.165 ton.

Ratusan ribu ton Beras SPHP itu, jelasnya, bersumber pada stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Eksekusi Program Beras SPHP 2025, yang merupakan penugasan pemerintah, ujarnya, adalah sebuah upaya stabilisasi pasokan dan harga beras.

Selain itu, kata dia, juga strategi pemerintah untuk menyikapi mahalnya harga beras selama beberapa waktu terakhir, sekaligus menjaga buying power masyarakat.

“Tidak itu saja, Program Beras SPHP juga bisa sebagai cara meminimalisir inflasi,” sahut Mohamad Alexander.

Skema penyalurannya, ungkap Mohamad Alexander, melalui sejumlah jurus. Antara lain, bebernya, melalui agen atau penjual pada pasar-pasar tradisional.

Lalu, tambahnya, pada Koperasi Desa atau Koperasi Kelurahan Merah Putih. Kemudian, sambungnya, pada outlet-outlet pangan yang menjadi mitra binaan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kota-kabupaten melalui agenda Gerakan Pangan Murah (GPM).

Soal harga, sebut Mohamad Alexander, di wilayah Bumi Parahyangan, pihaknya membandrol Beras SPHP pada level Rp12.500 per kilo gram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah.

Agar penyalurannya efektif dan tepat sasaran sekaligus mengantisipasi kemungkinan terjadinya perkeliruan atau kecurangan, misalnya mematok harga Beras SPHP melebihi HET,  Mohamad Alexander menyatakan, jajarannya memperketat pengawasan.

Caranya, ujar dia, berkolaborasi dengan BULOG  Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jabar.

“Kami pun berkoordinasi dengan Satgas (Satuan Tugas) Pangan Polda (Kepolisian Daerah) Jabar,” kata Mohamad Alexander.

 Bicara soal stok, Mohamad Alexander mengungkapkan, saat ini, Jabar memiliki ketersediaan CBP yang berlimpah.

Posisi terkini, imbuhnya, yakni bervolume 632.907 ton setara beras. Seluruhnya, kata dia, pihaknya kelola dan simpan pada 39 titik pergudangan di seluruh kota-kabupaten se-Jabar.

Mohamad Alexander mengklaim, berlimpahnya stok beras tersebut bisa mencukupi kebutuhan publik Jabar hingga akhir 2025. (win)