Ini Dia Tugas Baru Bagi Bulog: Perbanyak Penyerapan Beras Hingga Akhir 2025, Totalnya Jadi 4 Juta Ton

0
Dua orang petani memproses hasil panen. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Demi tercapainya cita-cita luhur, yakni menjadi negara swasembada, pemerintah menginstruksikan lembaga-lembaganya agar lebih agresif menciptakan stabilitas pangan, baik jaga maupun stoknya.

Terbukti, Presiden Republik Indonesia 2024-2029, Prabowo Subianto, menerbitkan Instruksi Presiden (Impres) 6/2025.

Isinya yakni pengadaan dan pengelolaan beras atau gabah setara beras plus penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Dalam Inpres itu, pemerintah menginstruksikan korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) supaya menambah kapasitas penyerapannya sebanyak 1 juta ton beras atau gabah kering setara beras petani.

Seiring dengan terbitnya Inpres 6/2025, Perum Bulog punya misi yang cukup berat hingga periode 1025 berakhir, yakni secara total, membukukan pengadaan beras sebanyak 4 juta ton.

Kepada media, Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Pangan, menyatakan, putusan pemerintah menambah volume pengadaan beras yang tugasnya diemban Perum Bulog itu, tidak hanya menambah stok CBP, tetapi juga stabilisasi harga gabah.

Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), menambahkan, putusan Presiden Republik Indonesia kedelapan untuk memperbanyak hasil penyerapan beras atau gabah kering setara beras petani tersebut diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan).

Kementan, ungkapnya, mengajukan permintaan kepada pemerintah berupa penambahan target penyerapan beras atau gabah kering setara beras, yang volumenya 1 juta-1,5 juta ton hingga Desember 2025.

“Demi tercapainya swasembada sekaligus stabilitas dan ketahanan pangan, khususnya komoditas beras, baik stok maupun harganya, pemerintah menyetujui permintaan Kementan,” beber Arief Prasetyo Adi.

Kesepakatannya, sambung dia, Perum Bulog melanjutkan misi penyerapan beras atau gabah kering setara beras petani sebanyak 1 juta ton tambahan sehingga totalnya menjadi 4 juta ton.

Seiring dengan hal itu, agar penugasan kepada Perum Bulog berupa penambahan kapasitas penyerapan beras atau gabah kering setara beras lebih optimal dan terakselerasi, tutur Arief Prasetyo Adi, tentunya, modal yang dimiliki korporasi pangan pelat merah itu pun bertambah.

Estimasinya, kata dia, harga beras level petani yakni Rp12 ribu per kilo gram. “Tinggal kalkulasi saja berapa anggaran penyerapan tambahan tersebut,” kata Arief Prasetyo Adi.

Seluruh gudang beras kelolaan Perum Bulog , imbuh dia, sangat siap untuk menjadi titik penyimpanan CBP.

Terlebih, sahutnya, bersama Perum Bulog, pihaknya gencar menyalurkan beras melalui beberapa agenda.

Misalnya, ucap dia, Program Bantuan Pangan, yang volumenya 10 kilo gram bagi setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang totalnya berjumlah 18,7 juta penerima manfaat .

“Lalu, ada penyaluran sebanyak 1,3 juta ton pada penyelenggaraan Program Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan),” tutupnya. (win/*)