PENTAS.TV – BANDUNG, Sejak bergulirnya agenda global yang berkenaan dengan kelestarian lingkungan, terutama Net Zero Emissions (NZE) atau pengurangan karbon alias dekarbonisasi, Pemerintah Indonesia mencanangkan program skala internasional tersebut terealisasi pada 2060.

Satu cara yang digulirkan pemerintah untuk mempercepat terealisasinya NZE 2060, yakni membentuk sebuah ekosistem dalam Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).

Tentunya, program pembentukan ekosistem Electric Vehicle (EV) alias kendaraan listrik itu wajib didukung banyak pihak, tidak terkecuali korporasi, terutama yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di antara korporasi-korporasi BUMN, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) terus menunjukkan keseriusannya untuk terus pro-aktif mengakselerasi terbentuknya ekosistem kendaraan listrik.

Terbukti, hingga kini, PT PLN (Persero) punya beragam cara berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik sekaligus demi tercapainya NZE 2060 . Yakni, memperbanyak aktivasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah, teristimewa Jabar.

Di Tatar Pasundan, menjelang periode akhir tahun yang super sibuk, sehubungan dengan adanya Natal-Tahun Baru (Nataru) 2025-2026, PT PLN (Persero) menambah operasional SPKLU.

“Benar, kami mengaktifkan SPKLU Center. Lokasi terbaru yakni PT PLN (Persero) UP3 (Unit …. Pelanggan) Bandung,” tandas Sugeng Widodo, General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jabar.

Aktivasi SPKLU Center PT PLN (Persero) UP3 Bandung itu merupakan fasilitas pengisian EV keenam di Bumi Parahyangan.

Lima lainnya, ujar dia, yakni berlokasi di ruas Tax On Location (TOL) Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Jalan Surapati Bandung, PT PLN (Persero) UP3 Cirebon, dan Rest Area TOL Cikopo-Palimanan (Cipali) Kilo Meter (KM) 228-A serta KM 229-B.

Secara kumulatif, ungkap Sugeng Widodo, di wilayah kerjanya, bersama sejumlah stakeholder dan mitra-mitranya, pihaknya mengaktifkan sebanyak 492 SPKLU. Lokasinya, lanjut dia, tersebar pada 287 titik di seluruh kota-kabupaten Jabar.

Penambahan SPKLU Center tersebut, lanjut Sugeng Widodo, bukan hanya upaya jajarannya lebih mengakselerasi terbentuknya ekosistem kendaraan listrik, melainkan juga untuk melayani sekaligus mengakomodir kebutuhan masyarakat, terutama pengisian daya EV pada momen Nataru 2025-2026.

Yang tidak kalah pentingnya, tegas dia, aktivasi dan operasional ratusan SPKLU di Jabar itu termasuk strategi pihaknya untuk melestarikan lingkungan melalui pengurangan emisi karbon.

“Juga, untuk mempercepat program NZE yang dicanangkan pemerintah terealisasi pada 2060,” terang Sugeng Widodo.

Soal keunggulan fasilitas pengisian daya tersebut, dia menjelaskan, desain SPKLU Center sebagai sentra pelayanan pengisian daya terintegrasi yang nyaman.

Agar pelayanan semakin prima dan sempurna, SPKLU Center, sahutnya, dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung.

Antara lain, sebutnya, ketersediaan sistem pengisian (charger) bagi beragam tipe EV. Waktu pengisian daya, sambungnya, relatif lebih efektif dan efisien berkat adanya pengisian berskema Ultra Fast Charging (UFC). (win /*)