Kebut Program Beras SPHP, Bulog Lakukan Hal Ini: Pasok Peritel Moderen, Volumenya? Bos Bulog Sebut Angkanya

0
Perum Bulog terus kebut dan masifkan distribusi Beras SPHP melalui keterlibatan peritel moderen. (Instagram)

PENTAS.TV -BANDUNG, Demi terpenuhinya kebutuhan pangan, khususnya beras, berbahai cara disiapkan dan dilakukan pemerintah. Antara lain, lebih mengaktifkan peran Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menggulirkan beberapa program.

Di antaranya, mengagresifkan Program Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Tentunya, agar agenda itu lebih efektif dan terakselerasi secara optimal, Perum Bulog pun menyusun strategi.

Terbaru, korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan itu melibatkan peritel moderen, seperti Alfamart dan Indomaret untuk memperluas jaringan penyaluran Beras SPHP.

Dalam pernyataannya, Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perum Bulog, mengatakan, sebelum melibatkan peritel moderen, pihaknya menyalurkan Beras SPHP menggunakan jalur utama, yakni melalui pengecer menggunakan aplikasi SPHP, sesuai petunjuk teknis Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Agar tepat sasaran, para pengecer itu, lanjutnya, terdaftar sehingga mereka bisa memesan sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing ,” tandas Ahmad Rizal Ramdhani.

Selain pengecer, lanjutnya, selama ini, pihak yajiha mendistribusikan beras SPHP melalui jaringan Koperasi Desa-elurahan (Kopdes) Merah Putih.

Lalu, kata dia, koperasi kementerian atau lembaga. Juga, sahutnya, koperasi-koperasi uang dikelola Kepolisian Republik Indonesia (Polri)-Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Termasuk, sambungnya, koperasi-koperasi yang dikelola korporasi-korporasi BUMN, seperti PT Pos Indonesia (Persero), ID.FOOD, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) (Persero).

Tidak hanya melibatkan peritel moderen, ungkapnya, pihaknya juga mencoba untuk melakukan kolaborasi dengan jaringan PT Pegadaian (Persero).

Perluasan jaringan distribusi tersebut, jelasnya, agar terjadi perkembangan pembelian kemasan, yakni menjadi maksimal dua pack per buyer.

Upaya memperluas itu pun, ujarnya, juga untuk menyikapi kendala pendistribusian yang terjadi akibat masih adanya sebagian pengecer yang belum menguasai penggunaan sistem aplikasi SPHP, yang rata-rata berusia lanjut.

“Tidak sedikit pula pengecer yang belum memiliki smart phone berbasis android. Hal itulah yang menjadi kendala selama ini,” salin Ahmad Rizal Ramdhani.

Lalu, berapa banyak pasokan Beras SPHP kepada peritel?

Ahmad Rizal Ramdhani menuturkan, volumenya variatif, yakni sekitar 2-5 ton setiap peritel.

Secara total, bebernya, pada program Beras SPHP 2025, pihaknya mengalokasikan 1,5 juta ton. (win/*)