PENTAS.TV – BANDUNG, Demi terciptanya stabilitas dan ketahanan pangan, khususnya komoditas beras, baik harga maupun ketersediaan, sekaligus terwujudnya rencana untuk menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada, pemerintah bersama lembaga-lembaganya, antara lain, erusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), melakukan beragam agenda serta program.
Satu di antaranya yakni menggencarkan penyerapan beras atau gabah kering setara beras secara agresif di berbagai daerah, termasuk Jabar.
Seperti apa perkembangannya di Jabar?
Mohamad Alexander, Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jabar, mengemukakan, pihaknya terus melakukan penyerapan beras atau gabah kering setara beras.
Hasilnya, ungkap dia, saat ini, posisi terakhir volume penyerapan beras atau gabah kering setara beras sebanyak 483 ribu ton.
Berdasarkan penugasan, ungkapnya, khusus tatar Pasundan, pemerintah menginstruksikan jajarannya agar menyerap beras atau gabah kering setara beras petani sebanyak 550.674 ton.
Meski belum sesuai penugasan pemerintah, tentunya, lanjut dia, masifnya hasil penyerapan tersebut menambah stok atau ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Saat ini, sebut Mohamad Alexander, pihaknya mengelola CBP sebanyak 608 ribu ton. Ratusan ribu ton CBP itu tersimpan pada gudang-gudang beras yang pihaknya kelola.
Mohamad Alexander menjelaskan, berlimpahnya stok CBP itu bisa termanfaatkan untuk mendukung beragam program pemerintah, terutama, berkenaan dengan pangan.
Misalnya, sebut dia, Program Bantuan Pangan Beras, yang digulirkan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Pada program ini, tegasnya, pihaknya siap menyalurkan beras kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Insyaa Allah, kami siap. Volume penyalurannya yakni sebanyak 20 kilo gram bagi setiap penerima bantuan selama periode Juni-Juli 2025,” tandasnya.
Selain Program Bantuan Pangan, imbuhnya, berkat penyerapan yang masif, pemanfaatannya juga untuk mendukung agenda Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Harapannya, program Beras SPHP ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga membantu meringankan beban masyarakay seiring dengan masih mahalnya harga (beras), ” pungkas Mohamad Alexander. (win/*)