Kisah Unik BNI: Kreditnya Moncer, Tapi Labanya Melempem

0
Pada Agustus 2025, penyaluran kredit BNI bertambah, tetapi perolehan labanya berkurang. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Berbagai dinamika kerap dialami setiap korporasi, tidak terkecuali yang tidak berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Seperti yang dialami perbankan BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara), PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk (Persero).

Menilik pelaporan keuangannya, ada kisah unik tentang performa dan kinerja PT BNI Tbk (Persero) selama delapan bulan perdana periode 2025.

Selama Januari -Agustus 2025, perbankan Merah Putih berkode emiten BBNI tersebut menggelontorkan kredit bernilai masif, yakni Rp768,6 triliun.

Perbandingannya dengan periode sama 2024, penyaluran kredit PT BNI Tbk (Persero) pada akhir Agustus 2025 itu bertambah 8,2 persen.

Selain menyalurkan dana kredit yang megah, pada akhir Agustus 2025, perbankan pelat merah ini pun mengelola Dana Pihak Ketiga (DPK) bernilai megah. Yakni, bernominal Rp869,1 triliun,.

Nominal DPK tersebut, apabila perbandingannya dengan realisasi periode sama tahun lalu, jauh lebih besar. Pada Agustus 2024, PT BNI Tbk (Persero) mengelola DPK bernilai Rp745,3 triliun.

Ironisnya, moncernya penyaluran kredit tersebut kontradiktif dengan perolehan laba mereka, yang justru melempem.

Berdasarkan pelaporan keuangan, perolehan laba PT BNI Tbk (Persero) pada Agustus 2025, berkurang 5,7 persen secara tahunan atau menjadi Rp13,4 triliun.

Pada akhir periode yang sama 2024, PT BNI Tbk (Persero) membukukan laba yang lebih masif, yaitu Rp14,2 triliun.

Tidak hanya laba, pergerakan pendapatan bunga bersih atau Net Intereset Income (NII) juga melempem.

Pada akhir periode bulan kedelapan 2025, PT BNI Tbk (Persero) membukukan pendapatan bunga bersih Rp25,3 triliun , lebih sedikit daripada Agustus 2024, yang angkanya Rp25,6 triliun. (win/*)