Laba Bersihnya Puluhan Triliun, BCA Semakin Kaya Raya, Sebanyak Ini Angkanya

0
BCA lanjutkan performa impresifnya, raup laba bersih Rp29 triliun hingga semester perdana 2025. (Instagram)

PENTAS.TV – BANDUNG, Statusnya sebagai korporasi perbankan swasta terakbar di Tanah Air memang terbukti.

Pasalnya, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk terus menorehkan catatan performa dan kinerja impresif. Hal ini tercermin pada perolehan laba dan moncernya sejumlah lini bisnis hingga semester perdana tahun ini.

Kepada media, Hendra Lembong, President Direktur PT BCA Tbk, mengemukakan, secara konsolidasi, hingga akhir Juni 2025, pihaknya membukukan laba bersih bernilai puluhan triliun rupiah.

“Yaitu sekitar Rp29 triliun, lebih banyak 8 persen daripada realisasi periode sama tahun sebelumnya,” tandas Hendra Lembong.

Dia meneruskan, perolehan laba bersih hingga paruh awal 2025 itu ditopang beberapa aspek yang mengalami pergerakan positif.

Di antaranya, ujar Hendra Lembong, yakni Net Interest Income (NII), yang menggeliat 7 persen secara tahunan atau posisinya menjadi Rp42,5 triliun.

Revenue non-interest pun, sambungnya, menunjukkan perkembangan positif. Yaitu, sambungnya, bertambah 10,6 persen secara tahunan atau menjadi Rp13,7 triliun.

Ini berarti, jelasnya, secara total, revenue operasional hingga semester I 2025 pada level Rp56,2 triliun, lebih banyak 7,8 persen daripada realisasi akhir Juni 2024.

Masifnya perolehan NII itu, jelasnya, juga berkaitan dengan gacornya penyaluran kredit atau pembiayaan.

Hingga paruh perdana 2025, kata Hendra Lembong, pihaknya menggelontorkan kredit korporasi yang secara tahunan, bertambah 16,1 persen. Posisinya, sebut dia, yakni Rp451,8 triliun.

Pergerakan positif juga, sahutnya, terjadi pada kredit komersial, yang menggeliat 12,6 persen secara tahunan sehingga posisinya menjadi Rp143,6 triliun.

“Kredit UMKM (Usaha Kecil-Menengah) yang kami salurkan pun bertambah 11,1 persen secara tahunan. Hingga Juni 2025, penyaluran kredit UKM bernilai Rp127 triliun,” papar Hendra Lembong.

Bagaimana soal Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)?

Hendra Lembong membeberkan, hingga semester I 2025, penyaluran KPR dan KKB masing-masing bertambah 8,4 persen serta 5,2 persen.

Jadi, tuturnya, nominal penyaluran KPR dan KKB hingga Juni 2025 yaitu Rp137,6 triliun serta Rp65,4 triliun.

Sama halnya dengan penyaluran kredit pada sejumlah sektor berkelanjutan. Pada aspek ini, kata dia, terjadi pergerakan positif, yaitu menggeliat 21,1 persen secara tahunan atau menjadi Rp239,7 triliun.

Berkat penerapan prinsip kehati-hatian dan pola manajemen risiko yang apik, tambahnya, pihaknya sukses mengelola rasio Non-Performing Loan (NPL).

“Pada Juni 2025, posisi NPL tetap dalam level positif, yakni 2,2 persen,” imbuh Hendra Lembong.

Hendra Lembong pun berbicara tentang perkembangan pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga semester perdana 2025.

Dia menyampaikan, secara total, hingga Juni 2025, pihaknya mengelola DPK yang nominalnya bertambah 5,7 persen secara tahunan. Artinya, terang dia, posisi DPK yang pihaknya kelola hingga Juni 2025 bernominal Rp1.190 triliun.

Kontributor terbesar pergerakan positif DPK, sahutnya, yakni Current Account Savings Account (CASA), alias dana murah, yang terdiri atas tabungan dan giro.

“Perkembangannya 7,3 persen secara tahunan atau posisinya menjadi Rp982 triliun. Artinya, CASA berkontribusi 82,5 persen terhadap total DPK,” pungkasnya. (win/*)