PENTAS.TV – BANDUNG, Sebagai negara agraris, pemerintah era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia 2024-2029, Prabowo Subianto, berhasrat dan bertekad kuat menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan.
Karenanya, mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) ini menginstruksikan jajarannya agar target swasembada pangan terealisasi.
Ternyata, tidak hanya lembaga-lembaga, termasuk korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan yang serius mengakselerasi tercapainya swasembada pangan.
Akan tetapi, ternyata, ada juga beberapa korporasi BUMN lain yang turut menggeber keinginan besar Sang Presiden. Yakni, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).
Lho kok bisa? Caranya?
Terungkap, korporasi Merah Putih yang dahulu bernama Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) ini punya jurus rahasia mendukung sekaligus merealisasikan swasembada pangan secara lebih terakselerasi, efisien, dan efektif, bahkan go green.
Yakni, lebih mengaktifkan dan mengagresifkan sistem pengangkutan logistik pupuk ke berbagai wilayah Indonesia, khususnya, sentra pertanian, guna memperkuat supply chain.
“Melalui sistem transportasi massal berbasis kereta, mobilitas, baik orang maupun barang, termasuk pendistribusian logistik pupuk, menjadi lebih efisien, tepat waktu, lancar, dan ramah lingkungan,” tandas Anne Purba, Vice President Public Relations PT KAI (Persero), dalam keterangannya.
Anne Purba menjelaskan, transportasi publik berbasis kereta lebih lancar dan tepat waktu karena tidak terkendala kemacetan lalu lintas.
Sistem transportasi ini pun, lanjutnya, lebih efisien penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga mengurangi polusi udara. Itu karena, kapasitas angkutnya lebih masif daripada moda transportasi logistik darat lainnya.
Anne Purba mengklaim, pendistribusian melalui sistem transportasi kereta lebih efektif dan andal. Pasalnya, jelas dia, teknisnya terpantau secara real time.
Bicara soal perkembangan pengangkutan logistik pupuk, Anne Purba mengungkapkan, volumenya masif.
“Selama tahun ini, tepatnya periode Januari-September 2025, realisasi volume pengangkutan logistik pupuk ke sentra-sentra pertanian yakni 16.110 ton,” tandas Anne Purba.
Mantan Vice President Corporate Secretary PT KAI (Persero) Commuter Line Indonesia (KCI) ini menuturkan, volume pengangkutan logistik pupuk terbanyak selama tahun ini tersebut, terjadi pada Mei 2025. Yaitu, sebutnya, sebanyak 4.110 ton.
“Permintaannya bertambah seiring dengan segera berlangsungnya musim tanam pertanian,” terang Anne Purba.
Mengacu pada hal itu, Anne Purba menyatakan, sistem, distribusi logistik pertanian membuktikan bahwa jajarannya berkomitmen sangat serius mendukung, menyukseskan, sekaligus mengakselerasi tercapainya target pemerintah berkenaan dengan terciptanya stabilitas dan ketahanan pangan, baik stok maupun harga.
Artinya, imbuh dia, pihaknya pun berkomitmen kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang swasembada pangan.
“Yang tidak kalah pentingnya, sistem transportasi logistik itu juga turut memperkuat pergerakan positif perekonomian,” pungkasnya. (win/*)