PENTAS.TV – BANDUNG, Di Indonesia, ada beberapa momen yang wajib menjadi perhatian serius lembaga-lembaga negara, termasuk korporasi-korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama yang berkarakter public service. Satu di antaranya adalah momen Natal-Tahun Baru (Nataru).

Tentu saja, pada Nataru 2025-2026, sebagai korporasi Merah Putih, PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero), berkewajiban menyediakan fasilitas mumpuni dan andal agar kebutuhan transportasi masyarakat terlayani serta terakomodir secara sempurna, prima, dan optimal.

“Insyaa Allah, kami siap melayani dan mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat secara sempurna, prima, dan optimal selama periode Nataru tahun ini,” tandas Awan Awan Hermawan Purwadinata, Direktur Operasional PT KAI (Persero), usai Apel Gelar Pasukan Angkutan Nataru 2025-2026 di lingkungan kantor PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Kesiapan itu, jelas Awan Hermawan Purwadinata, meliputi berbagai aspek, yang tujuannya agar seluruh perjalanan kereta selama periode Angkutan Nataru 2025-2026, yang bergulir 18 Desember 2025-4 Januari 2026, terlaksana secara optimal.

Antara lain, ujarnya, secara saksama, pihaknya memonitor dan mengawasi seluruh jalur, jembatan, dan sebagainya, terutama pada jalur-jalur yang melintasi titik-titik berkatagori rawan alias Daerah Pemantauan Khusus (Dapsus) di Wilayah Jawa-Sumatera.

Khusus di Wilayah 2 Bandung, ujarnya, pihaknya memantau dan bersiaga pada 53 titik Dapsus, baik lintas barat maupun timur.

Selain itu, secara keseluruhan, pihaknya pun mengaktifkan dan menyiagakan sebanyak 2.392 orang personil petugas ekstra. Terdiri atas, sebutnya, petugas keamanan, penjaga perlintasan sebidang dan pemeriksa jalur.

Lalu, kata dia, petugas pengecekan, pemeriksaan, perbaikan, dan perawatan armada, termasuk lokomotif.

Kemudian, sahutnya, petugas pengamanan ,yang terdiri atas Kepolisian Khusus Kereta (Polsuska), Tentara Nasional Indonesia (TNI), K-9 Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), petugas Customer Service, dan sebagainya.

Agar kebutuhan transportasi masyarakat selama Nataru 2025-2026 terlayani dan terakomodir secara sempurna, prima, serta optimal, pihaknya juga mengaktifkan 392 perjalanan kereta setiap harinya di seluruh wilayah kerja Jawa-Sumatera.

Khusus wilayah Jawa, lanjut Awan Hermawan Purwadinata, pihaknya mengaktifkan 52 kereta tambahan, plus empat kereta Angkutan Motis (Sepeda Motor Gratis).

Hendra Wahyono, Executive Vice President PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, menambahkan, di wilayah kerjanya, pihaknya menyiagakan sekitar 1.800 personil. Jumlah itu, sambung dia, belum termasuk sekitar 154 personil petugas ekstra.

Demi kelancaran, keamanan, dan kenyamanan Program Angkutan Nataru 2025-2026, tutur Hendra Wahyono, korporasi yang dahulu bernama Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) ini menyediakan 287.316 tempat duduk atau 15.962 tempat duduk per hari, yang sifatnya dinamis.

Kapasitas penumpang tersebut, kata Kus,, sapaan akrabnya, meliputi 24 perjalanan kereta reguler, empat perjalanan kereta tambahan.

Terdiri atas, bebernya, perjalanan kereta tambahan rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng dan Kiaracondong-Kutoarjo, serta dua Lodaya Tambahan (Bandung, Solo Balapan).

Selain itu, sahutnya, pihaknya pun mengaktifkan satu kereta fakultatif. Yakni, ungkap Kus, Parahyangan (Bandung-Gambir).

Soal ketersediaan tiket, Hendra Wahyono menjelaskan, secara total, pada momen Nataru 2025-2026, menyediakan, ketersediaannya masih banyak. Hingga 17 Desember 2025, pihaknya mencatat, sebangak134.935 lembar tiket habis terjual atau 47 persen total kapasitas penumpang.

“Khusus tiket Program Diskon 30 persen, jumlah tiket yang terjual berjumlah 46.672 lembar,” imbuh dia.

Hendra Wahyono meneruskan, rute terlaris pada program diskon itu, tukasnya, yakni Kahuripan (Kiaracondong-Blitar), Kutojaya Selatan (Kiaracondong-Kutoarjo), Cikuray (Garut-Pasarsenen), Papandayan (Garut-Gambir), dan Pangandaran (Banjar-Gambir)

Selain operasional armada, kelancaran Angkutan Nataru 2025-2026 pun ditopang oleh aktivitas 54 stasiun. Delapan stasiun di antaranya, kata Hendra Wahyono, memiliki fasilitas pelayanan loket kereta jarak jauh.

Kemudian, kata dia, ada lima stasiun bagi para penumpang yang memutuskan untuk membatalkan pembelian tiket.

Selanjutnya, kata Hendra Wahyono, pihaknya mengaktifkan 21 stasiun Check-In Counter dan dua stasiun berfasilitas Face Recognition yakni Stasiun Bandung dan Kiaracondong,.

Sedangkan pada lintas Cipatat-Sukabumi, tuturnya ,pihaknya mengoperasikan tiga stasiun yang menyediakan pelayanan loket kereta lokal, Siliwangi.

Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, menimpali, di wilayah kerjanya, berkenaan dengan sarana, pada Nataru 2025-2026, pihaknya menyiagakan 30 armada lokomotif, tiga trainset Kereta Rel Disel Ekonomi (KRDE), dan 275 armada kereta.

Kuswardoyo mempertegas keterangan Awan Hermawan Purwadinata mengenai pemantauan 53 Dapsus di wilayah kerjanya.

Puluhan Dapsus itu, terang Kus, sapaan akrabnya, mencakup kerawanan banjir, longsor, termasuk jembatan berkatagori rawan.

Tidak itu saja, sahutnya, pihaknya juga mengaktifkan fasilitas khusus evakuasi, termasuk lokomotif dan sarana cadangan yang penempatannya pada enam stasiun strategis.

“Yakni, Cibungur, Purwakarta, Bandung, Cibatu, Tasikmalaya, dan Banjar,” ujar mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon tersebut.

Yang tidak kalah pentingnya, imbuh dia, bersama Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jajarannya pun melakukan Ramp Check alias pengecekan keselamatan sarana dan prasarana,.

“Juga serta Ramp Check Standar Pelayanan Minimum (SPM) di kereta dan stasiun,” pungkas mantan Manager Public Relations Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) ini. (win/*)