PENTAS.TV – BANDUNG, Dalam dunia transportasi, keamanan, keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan perjalanan merupakan aspek paling krusial.
Sedikit saja error, baik teknis maupun non-teknis, dampaknya sangat fatal. Karena itu, pada momen Natal-Tahun Baru Nataru 2025-2026, korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi publik, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) pasang kuda-kuda agar seluruh perjalanan kereta tetap aman, nyaman, lancar, dan kondusif.
“Kami lebih mengintensifkan pengecekan dan pemeriksaan seluruh fasilitas, baik sarana maupun prasarana demi keselamatan, keamanan, kelancaran, dan kenyamanan seluruh perjalanan pada Masa Angkutan Nataru 2025-2026,” tandas Hendra Wahyono, Executive Vice President PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, dalam keterangannya.
Hendra Wahyono meneruskan, pemeriksaan dan pengecekan sarana dan prasarana berlangsung secara menyeluruh pada seluruh lintas operasional Wilayah 2 Bandung.
Cakupannya, sebut dia, pengecekan rel, jembatan, persinyalan, perlintasan sebidang, dan fasilitas pendukung operasional lainnya.
Tentunya, tegas dia, pengecekan itu untuk memastikan seluruh fasilitas dalam kondisi prima dan siap melayani mobilitas masyarakat pada periode Nataru 2025-2026 secara optimal.
Kuswardoyo, Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, menambahkan, aktivitas pengecekan dan pemeriksaan tersebut membuktikan betapa seriusnya komitmen jajarannya demi terciptanya keselamatan, keamanan, kelancaran, dan kenyamanan seluruh perjalanan selama periode akhir tahun.
Tidak hanya pengecekan, lanjutnya, pada momen Nataru kali ini, pihaknya pun mengerahkan dan menyiagakan personil prasarana ekstra pada titik-titik strategis.
Utamanya, tukas mantan Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon tersebut, titik-titik yang berkatagori Daerah Pantauan Khusus (Dapsus) alias rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, tanah bergerak, dan sebagainya.
Penempatan dan penugasan para petugas ekstra pada titik-titik rawan dan strategis tersebut, jelasnya, guna mendeteksi dan memitigasi berbagai risiko yang bisa menjadi kendala setiap perjalanan serta operasional kereta secara lebih cepat.
“Kami juga berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, antara lain, TNI-Polri (Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Republik Indonesia), pemerintah kota-kabupaten, dan lembaga atau instansi lainnya, termasuk komunitas” paparnya.
Koordinasi itu, sambungnya, merupakan strategi krusial. Pasalnya, tutur Kus, sapaan akrabnya, koordinasi tersebut untuk memastikan penyelenggaraan Angkutan Nataru 2025-2026 berlangsung lancar, aman, nyaman, dan kondusif. (win/*)














