PENTAS.TV – BANDUNG, Beragam dinamika global yang terjadi, seperti trade war antara Amerika Serikat (AS) dan China, penetapan biaya impor oleh pemerintah Negeri Paman Sam, dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina serta perseteruan Iran-Israel berpengaruh pada berbagai sektor ekonomi nasional termasuk otomotif.
Terbukti, industri otomotif nasional, khususnya pasar kendaraan roda empat, mengalami kelesuan. Secara tahunan, kinerja penjualan secara retail sales pada periode semester perdana 2025, terkontraksi 9,7 persen.
Begini pula dengan pasar sepeda motor nasional. Selama Januari-Juni 2025, volume penjualan seluruh brand dan varian sepeda motor di Bumi Nusantara berkurang 2 persen.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, secara total, selama paruh pertama tahun ini, sebanyak 3,1 juta unit sepeda motor terjual.
Jumlah itu lebih sedikit 2 persen daripada realisasi penjualan selama semester pertama 2024, yang jumlahnya 3,17 juta unit.
Namun, khusus Juni 2025, AISI menginformasikan, kinerja penjualan sepeda motor sedikit bergeliat.
Selama 30 hari periode Juni 2025, volume penjualan sepeda motor berada pada level 509.326 unit, lebih banyak daripada Mei 2025, yang angkanya 505.350 unit.
Akan tetapi, perbandingannya dengan Juni 2024, realisasi penjualan sepeda motor pada bulan keenam tahun ini lebih sedikit 0,99 persen
Bagaimana perkembangan ekspor?
AISI mengumumkan, pada Juni 2025, volume ekspor Completely Built Up (CBU) sepeda motor ke sejumlah negara, juga terkontraksi 7 persen lebih sedikit daripada Mei 2025 atau berjumlah 46.096 unit.
Sedangkan pada semester I 2025, volume kumulatif ekspor sepeda motor, yaitu gabungan antara CBU dan Completely Knocked Down (CKD) berdasarkan data AISI berjumlah 4,46 juta unit. (win/*)