PENTAS.TV – BANDUNG, Demi memperkuat dan memperkokoh ketahanan sekaligus mengakselerasi terciptanyya kemandirian energi nasional, beragam rencana disusun serta disiapkan pemerintah.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan, bahwa lembaga negara tersebut menyiapkan 18 proyek energi bernilai fantastis, yakni 38,63 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp618,13 triliun.
Apabila terealisasi, ke-18 proyek energi tersebut sanggup menyediakan sebanyak 276.636 peluang pekerjaan, baik bersifat langsung maupun tidak langsung.
Cakupan ke-18 proyek tersebut antara lain, berupa delapan proyek hilirasi mineral-batu bara. Lalu, menyiapkan dua proyek transisi energi.
Kemudian, ada dua proyek soal ketahanan dan kemandirian energi. Selain itu, ada proyek hilirisasi yang berkaitan dengan sektor pertanian dan kelautan serta perikanan, masing-masing sebanyak tiga proyek.
Di antara ke-18 proyek itu, hilirisasi mineral-batu bara merupakan yang paling akbar. Hilirisasi mineral-batu bara, yang meliputi delapan proyek, bernilai investasi 20,1 miliar dolar AS.
Bicara soal delapan proyek hilirasi mineral-batu bara, satu di antaranya berupa untuk menggantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG) alias elpiji. Proyek tersebut yakni mengurangi kebergantungan impor elpiji, yakni mengubah batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
Kementerian ESDM menggambarkan telah mengajukan proyek pengolahan DME kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Juli 2025.
Saat ini, ke-18 proyek energi, termasuk pengolahan dan pembuatan DME, sudah melakoni tahap pra-Feasibility Study (Pra-FS), yang proyeksinya tuntas akhir 2025. (win/*)














