PLN Banjir Cuan, Kekayaannya Bertambah, Raup Pendapatan dan Laba Bersih Bernilai Fantastis, Apa Jurusnya?

0
PT PLN raup penghasilan dan laba bersih bernilai triliunan rupiah selama 2024. (Istimewa)

PENTAS.TV – BANDUNG, Banyak cara dan strateginyang diterapkan setiap korporasi agar performa dan kinerjanya senantiasa gemilang. Seperti yang dilakukan korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN ) (Persero).

Terbukti, berkat penerapan dan pengimplementasian berbagai strategi dan rencana, korporasi Merah Putih yang berkatagori industri strategis itu membukukan kinerja mentereng.

Acuannya, meski ekonomi global mengalami beragam dinamika sehingga memunculkan ketidakpastian, selama 2024, PT PLN (Persero) sukses menambah kekayaannya setelah meraup pundi-pundi cuan bernilai fantastis.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Gedung Kementerian BUMN, 18 Juni 2025, Darmawan Prasodjo, yang memperoleh kepercayaan pemerintah untuk kembali berperan sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero), mengatakan, selama 12 bulan periode 2024, pihaknya membukukan income alias pendapatan bernilai megah, yakni Rp546,4 triliun.

Selain membukukan income super jumbo, lanjutnya, korporasi pelat merah ini pun semakin kaya raya. Penyebabnya, selama 2024, ungkap Darmawan Prasodjo, pihaknya meraup laba bersih bernominal Rp17,76 triliun.

“Ini (income) terbesar selama sejarah berdirinya perseroan,” tandas Darmawan Prasodjo, dalam keterangannya.

Dia berpendapat, performa kinclong itu berkat adanya intervensi dan keberpihakan pemerintah. Tidak itu saja, lanjutnya, penerapan dan pengimplementasian beragam strategi secara tepat pun berdampak positif pada kinerja jajarannya.

Di antaranya, tutur dia, keberhasilan jajarannya mencatat penjualan tenaga listrik. Tahun lalu, ungkapnya, pihaknya menorehkan penjualan listrik berkapasitas 305,22 Tera Watt-hour (TWh).

Volume penjualan tenaga listrik selama 2024 itu, sambung Darmawan Prasodjo, bertambah 6,17 persen secara tahunan.

Realisasi penjualan tenaga listrik selama 2024 itu pun, tambahnya, lebih besar 2,08 persen daripada target pemerintah, yang mencanangkan sebanyak 299,99 TWh.

Bertambahnya penjualan energi listrik tersebut, kata Darmawan Prasodjo, menjadi kontributor income terakbar.

Secara nominal, sebut dia, nilai penjualan tenaga listrik selama 2024, yakni Rp353,17 triliun, melebihi realisasi 2023, yang angkanya Rp333,19 triliun.

Soal penjualan tenaga listrik, beber Darmawan Prasodjo, komposisi terbesar yakni golongan pelanggan rumah tangga.

“Persentasenya, yakni sekitar 43 persen. Lalu, sebanyak 30 persen berikutnya adalah penjualan tenaga listrik golongan pelanggan industri,” paparnya.

Selanjutnya, sahut dia, sebesar 19 persen, bersumber pada penjualan tenaga listrik golongan pelanggan bisnis. Sisanya, sebanyak 9 persen, ucap Darmawan Prasodjo, bersumber pada sektor lainnya.

Bertambahnya penjualan tenaga listrik tersebut, imbuhnya, secara otomatis, membuat jumlah pelanggan pun semakin banyak.

Hingga Desember 2024, beber dia, pihaknya melayani dan memenuhi kebutuhan pasokan energi listrik bagi sebanyak 3,72 juta pelanggan.

Semakin banyak jumlah pelanggan tersebut, ungkapnya, ditopang oleh gencarnya aktivitas jajarannya untuk memperbesar rasio elektrifikasi, yang pada akhir 2024,, berada pada level hampir 100 persen, tepatnya 99,88 persen.

“Caranya, menggencarkan Program Listrik Desa (PLD) melalui pembangunan infrastruktur. Titik sasarannya adalah pedesaan atau perkampungan di wilayah 3-T (Tertinggal- Terdepan-Terluar),” urai Darmawan Prasodjo.

Penopang menterengnya kinerja berikutnya, sambung Darmawan Prasodjo, yakni berkat berbagai inovasi.

Misalnya, sebut dia, pihaknya yang terus gencar bertransformasi pada era transisi energi ini, terus mengakselerasi pengembangan serta pemanfaatan teknologi digital.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung sekaligus menyukseskan berbagai program pemerintah. Tujuannya, tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional secara berkelanjutan, tetapi juga lebih menggeliatkan perekonomian,” pungkasnya. (win/*)