PENTAS.TV – BANDUNG, Senentiasa menorehkan performa dan kinerja ciamik merupakan misi utama yang selalu diusung setiap korporasi terlebih yang berpredikat sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Berbekal semangat tersebut, korporasi Merah Putih sektor ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), terus menunjukkan sinar terangnya.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), terungkap, selama periode Januari-Desember 2024, PT PLN (Persero) membukukan rekor berkaitan dengan nilai income, yakni bernominal Rp545,38 triliun.
Super jumbonya nilai income itu, lebih banyak 11,90 persen daripada pencapian 2023, yang nominalnya Rp487,38 triliun.
Tidak hanya income yang bernilai mewah, tahun lalu pun, korporasi pelat merah berkatagori industri strategis tersebut meraup laba bersih Rp17,76 triliun.
Tentunya, prestasi kinerja yang gemilang itu membuat PT PLN (Persero) berkontribusi luar biasa kepada negara.
Berkat pencapaian luar biasa selama 2024, PT PLN (Persero) menyetorkan cuan bernominal Rp65,59 triliun kepada pemerintah guna menambah pundi-pundi kas negara.
Perbandingannya dengan tahun lalu, nilai setoran kepada pemerintah untuk menambah isi brankas negara tersebut lebih banyak 17,98 persen daripada pencapaian 2023.
Dalam keterangannya, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengemukakan, dana setoran bernilai Rp65,59 triliun itu terdiri atas beberapa komponen.
“Yakni dividen, pajak, dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak),” tandasnya.
Secara rinci, Darmawan Prasodjo, yang dipercaya pemerintah untuk kembali menakhodai PT PLN (Persero), menjelaskan, dana setoran Rp65,59 triliun itu, sebanyak Rp3,34 triliun di antaranya adalah dividen.
Sisanya, lanjut dia, yakni bernominal Rp62,17 triliun berupa kontribusi melalui pajak. Cakupannya, sebut dia, Pajak Pennghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Selain itu, kata Darmawan Prasodjo, juga meliputi bea meterai dan bea masuk. “Termasuk pajak dan retribusi daerah,” sahutnya.
Kontribusi berikutnya, imbuh Darmawan Prasodjo, berupa PNBP. Nominalnya, kata dia, yakni Rp73,68 miliar. (win/*)