PENTAS.TV – BANDUNG, Selama delapan bulan perdana tahun ini, yakni Januari-Agustus 2025, kinerja penjualan industri otomotif nasional mengalami kelesuan.

Walau demikian , Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) tetap berkeyakinan bahwa industri otomotif nasional tetap punya potensi dan peluang untuk kembali bergairah.

Seusai Press Comferce Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) The Series 2025, di kawasan Jalan Jawa Bandung, Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, mengatakan, ada beberapa aspek yang mendasari keyakinan jajarannya mengenai potensi dan peluang industri otomotif nasional.

Antara lain, putusan Bank Indonesia (BI) mengenai suku bunga acuan. Dia mengatakan, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya.

“Ini sinyal positif. Terpangkasnya suku bunga acuan bisa berdampak positif bagi otomotif nasional,” tandasnya.

Dia berpendapat, putusan BI tentang suku bunga acuan bisa kembali menggairahkan kinerja penjualan. Yakni, sambung dia, berkaitan dengan korporasi-korporasi pembiayaan atau multi finance.

Pasalnya, jelas dia, di Indonesia, hingga kini, mayoritas konsumen menggunakan sistem atau pola kredit ketika membeli kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil.

“Hampir 80 persen pembelian mobil berskema kredit melalui korporasi-korporasi multi finance,” ujarnya.

Harapannya, cetusnya, berkurangnya level suku bunga acuan BI bisa membuat kinerja korporasi-korporasi multi finance kembali agresif sehingga industri otomotif nasional bergairah lagi.

Apabila Industri otomotif kembali menggeliat, efeknya, perekonomian nasional pun turut bergerak positif.

Bicara soal faktor yang memicu kendornya penjualan otomotif, Kukuh Kumara berkomentar. Dia berpandangan, terjadinya beragam dinamika, baik dalam maupun luar negeri, berpengaruh pada buying power masyarakat.

“Lemahnya daya beli masyarakat termasuk faktor penyebab terkontraksi nya kinerja penjualan otomotif,” pungkasnya. (win/*)